Data Terbaru Gempa Sulbar, 46 Orang Wafat dan 826 Luka

Gempa Sulbar menyebabkan beberapa bangunan vital rusak berat.

Antara/Sigid Kurniawan
Foto aerial Rumah Sakit Mitra Manakarra yang rusak akibat gempa bumi magnitudo 6,2 di Mamuju, Sulawesi Barat, Sabtu (16/1/2021).
Rep: Alkhaledi Kurnialam Red: Ani Nursalikah

IHRAM.CO.ID, MAJENE -- Sebanyak 46 orang dinyatakan meninggal dunia, 826 luka-luka, dan sekitar 1.500 orang mengungsi karena gempa yang terjadi di Majene dan Mamuju, Sulawesi Barat, Jumat (15/1). Jumlah tersebut merupakan data terbaru dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), hingga Sabtu (16/1). 

Baca Juga

 

"Dampak dari gempa, yaitu di Majene ada sembilan orang meninggal dunia dan di Mamuju ada 37 jiwa meninggal dunia. Sehingga total semua yang meninggal dunia adalah 46," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan (Kapusdatinkom) BNPB, Raditya Jati dalam konferensi pers, Sabtu. 

 

Akibat gempa magnitudo 6,2 ini, Raditya menyebut, berbagai kebutuhan pokok seperti sembako, tenda, selimut hingga Alat Pelindung Diri (APD) menjadi kebutuhan mendesak. BNPB juga telah menyalurkan bantuan senilai Rp 4 miliar untuk korban terdampak.

 

 

Menurutnya, gempa menyebabkan beberapa bangunan vital rusak berat, seperti Kantor Gubernur Sulbar, RS Mitra Manakarra, Pelabuhan Mamuju hingga RSUD Kabupaten Mamuju. Bangunan penting juga rusak berat di Kabupaten Majene, seperti Puskesmas Ulumanda hingga Kantor Danramil Malunda. 

Gempa yang terjadi pada pagi dini hari 15 Januari statusnya adalah gempa utama atau mainshock. Sehingga gempa yang terjadi pada Kamis, 14 Januari 2021 pukul 13.35 WIB statusnya menjadi gempa pembuka atau foreshock.

 

"Pusat gempa bumi Majene magnitudo 5,9 Kamis siang kemarin dekat sumber gempa yang memicu tsunami 23 Februari 1969 dengan kekuatan 6,9 SR kedalaman 13 kilometer yang menyebabkan 64 orang meninggal, 97 orang luka-luka dan 1.2887 rumah rusak. Dermaga pelabuhan pecah, lalu timbul tsunami setinggi 4 meter di Pelattoang dan 1,5 meter di Parasanga dan Palili," kata Raditya dalam rilisnya.

Anggota Basarnas Makassar memeriksa bangunan yang roboh akibat gempa bumi magnitudo 6,2 di Mamuju, Sulawesi Barat, Sabtu (16/1/2021). - (Antara/Sigid Kurniawan)

 
Berita Terpopuler