Muhammadiyah: Kita Kehilangan Syekh Ali Jaber yang Moderat

Syekh Ali Jaber tidak pernah mengeluarkan ungkapan kontroversial.

Edwin Dwi Putranto/Republika
Muhammadiyah: Kita Kehilangan Syekh Ali Jaber yang Moderat. Warga menyaksikan iring-iringan mobil jenazah yang membawa almarhum Syekh Ali Jaber melintasi Jalan Cempaka Putih, Jakarta, Kamis (14/1), untuk menuju Pondok Pesantren Daarul Quran. Syekh Ali Jaber wafat di usia 44 tahun karena sakit. Almarhum dimakamkan di pemakaman Pondok Pesantren Daarul Quran, Tangerang, Banten. Foto : Edwin Putranto/Republika
Rep: Imas Damayanti Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah turut serta berbela sungkawa atas berpulangnya Syekh Ali Jaber, Kamis (14/1). Wafatnya ulama pencinta Alquran itu dinilai menjadi rasa kehilangan umat terhadap ulama yang moderat.

Baca Juga

“Innalillahi wa innailaihi raji'un. Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyampaikan duka cita yang mendalam atas wafatnya Syekh Ali Jaber. Kita kehilangan ulama yang moderat,” kata Mukti dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Kamis (14/1).

Segenap keluarga besar PP Muhammadiyah mendoakan agar almarhum khusnul khatimah, diterima amal ibadahnya, diampuni kesalahannya, dan diterima di sisi Allah SWT. Tak lupa ia juga mengucapkan semoga keluarga yang ditinggal diberi kesabaran, ketabahan, dan keikhlasan.

Dia menilai, saat ini Indonesia kehilangan ulama yang moderat dan terbuka dengan semua kelompok. Ulama yang santun, toleran, dan menebar kesejukan nilai Islami. Pesan-pesan dakwahnya, kata dia, tidak keras dan tidak meresahkan, itulah pesan dakwah bilhikmah.

Mukti mengenang sosok Syekh Ali Jaber. Baginya, almarhum semasa hayatnya benar-benar tampil sebagai sosok ulama.

 

“Beliau tidak pernah mengeluarkan ungkapan-ungkapan yang bersifat kontroversial. Keulamaannya bukan hanya pada ilmunya, tetapi lisan dan tindakannya yang dapat menjadi suri teladan umat. Beliau telah banyak berperan dalam melahirkan generasi penghafal Alquran di negeri ini,” ujarnya.

Adik Syekh Ali Jaber, Syekh Muhammad Jaber menyebut,  jenazah Syekh Ali Jaber dimakamkan di Pesantren Darul Qur'an, Tangerang, Banten. Penunjukan Pesantren Darul Qur'an dikatakannya karena Syekh Ali Jaber pernah mengatakan dakwah beliau bermula di pesantren milik Ustadz Yusuf Mansur itu. Sehingga dia ingin mengakhiri perjalanan dakwahnya di tempat tersebut.

"Pernah dia bicara, karena kita mulai di Indonesia sebenarnya dari Darul Qur'an, Daqu, dia harap awal di sana, meninggal di sana. Alhamdulillah, Ustadz Yusuf Mansur menyediakan tempat kuburan, pemakaman beliau," ujarnya.

 

Syekh Ali dinyatakan wafat di Rumah Sakit Yarsi, Jakarta Pusat, Kamis (14/1). Sebelumnya, ia menjalani perawatan akibat Covid-19. Sebelum meninggal, Syekh Ali sudah dinyatakan negatif Covid-19.

Infografis Kiprah Syekh Ali Jaber - (Republika)

 
Berita Terpopuler