Darius Sinathrya Apresiasi Jokowi yang Paling Dulu Divaksin

Darius Sinathrya juga ingin mendapatkan vaksin Covid-19 jika sudah tersedia.

Republika/Gumanti Awaliyah
Pembawa acara sekaligus aktor Darius Sinathrya ingin divaksin Covid-19.
Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presenter Darius Sinathrya ingin mendapat suntikan vaksin Covid-19 bila sudah ada kesempatannya. Ia bertekad untuk meminimalisasi risiko terjangkit virus corona.

"Kalau sudah ada, pasti mau divaksin, meminimalisir risiko kalau-jangan sampai tertular virus Covid-19 ini," kata Darius kepada Antara melalui pesan singkat, Rabu.

Mengomentari vaksinasi perdana pada Rabu (13/1), Darius mengapresiasi Presiden Joko Widodo untuk menjadi yang pertama divaksin. Selain presiden, sejumlah tokoh publik dan perwakilan masyarakat umum juga ikut divaksin, salah satunya selebritas Raffi Ahmad.

"Saya kira langkah yang baik sebagai seorang pemimpin mau untuk memberi contoh bahwa vaksin yang ada aman untuk digunakan, mengingat perbedaan persepsi di masyarakat soal Covid-19 dan vaksinnya masih sangat beragam," kata suami presenter Donna Agnesia ini.

Program vaksinasi Covid-19, menurut Darius, tetap membuatnya waspada seperti sebelumnya. Sebab, vaksin tidak serta merta membuat orang-orang jadi kebal terhadap virus.

"..dan tingkat efektivitas vaksin yang ada di Indonesia sekarang masih rendah walau sudah sesuai standar WHO, tapi efek sampingnya juga paling minimal.

Penggunaan vaksin Covid-19 produksi Sinovac China telah mendapatkan izin penggunaan darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Izin penggunaan darurat diberikan setelah BPOM mendapat data uji klinis tahap ketiga di Bandung, Turki, dan Brasil.

Berdasarkan uji klinis tahap ketiga di Bandung, data efikasi virus Sinovac sebesar 65,3 persen, memenuhi ambang batas Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yakni 50 persen. Pada aspek keamanan pun dipastikan vaksin Sinovac tidak memiliki efek samping berat, namun hanya ringan hingga sedang, yaitu nyeri, iritasi, pembengkakan, serta efek samping sistemik berupa nyeri otot, kelelahan, dan demam.

Darius berharap solusi terbaik muncul seiring berjalannya waktu. Ia menyadari butuh waktu untuk menemukan vaksin terbaik dan melepaskan diri dari pandemi yang telah membayangi selama setahun belakangan.

"Sementara hidup tetap harus berjalan dengan kebiasaan-kebiasaan baru. Dalam situasi ini, kesehatan jadi sangat penting dan berarti."

 
Berita Terpopuler