Kadin: Sektor Perikanan Kelautan Tumbuh Positif Tahun Ini

Pada 2020 ekspor produk perikanan naik sebesar tujuh persen dibandingkan 2019.

ANTARA/Irwansyah Putra
Buruh membongkar muat ikan tuna sirip kuning kualitas ekspor hasil tangkapan nelayan di Ulee Lheu, Banda Aceh, Aceh, Jumat (11/9/2020). ilustrasi
Rep: Iit Septyaningsih Red: Nidia Zuraya

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia optimis, sektor usaha perikanan dan kelautan masih dapat tumbuh sekaligus tetap menjadi salah satu ujung tombak utama. Meski dipengaruhi dinamika perekonomian nasional dan dunia, juga terimbas pandemi Covid-19. 

Baca Juga

“Sebenarnya pada 2020 geliat pasar menurun sehingga ikut menurunkan daya beli. Walaupun begitu sektor ini masih mampu bertahan,” ujar Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Kelautan dan Perikanan Yugi Prayanto, melalui keterangan resmi pada Kamis (14/1).

Kadin mencatat, pada 2020 ekspor produk perikanan year on year (yoy) naik sebesar tujuh persen lebih dibandingkan tahun 2019. Produk tersebut juga mampu menekan impor produk sektor ini hingga 12 persen lebih dibandingkan pada tahun sebelumnya, sehingga neraca produk perikanan naik 9 persen lebih dibandingkan tahun sebelumnya. 

Hal itu menunjukkan kekuatan pada sektor kelautan perikanan Indonesia dalam mendongkrak perekonomian nasional. Terutama pada masa sulit akibat pandemi Covid-19 yang melanda pada tahun lalu 

Yugi menilai, ditemukannya vaksin Covid-19 yang mulai didistribusikan di Indonesia membawa angin segar bagi pemulihan perekonomian dan iklim dunia usaha. Tanpa terkecuali bagi sektor perikanan dan kelautan.

“Tentunya itu membawa harapan bagi kami, para pelaku usaha. Sekaranglah momen terbaik memacu produk dari sektor perikanan, tidak hanya untuk optimalisasi pasar domestik tapi juga pasar internasional yang lebih luas,” kata Yugi. 

 

 

Menurutnya, perubahan tren saat ini semakin menguntungkan dengan peningkatan penggunaan teknologi yang semakin mendekatkan rantai suplai produk perikanan kepada pasar. Dengan begitu, dapat meningkatkan pendapatan dari sektor ini sekaligus meningkatkan permintaan terhadap produk siap olah seperti produk dalam kemasan dan ikan beku. 

“Semakin banyaknya permintaan maka semakin banyak juga tantangan yang akan dihadapi dan harus menjadi perhatian bersama. Beberapa hal yang menjadi perhatian adalah negara-negara tujuan ekspor produk perikanan Indonesia mengetatkan persyaratan keamanan pangan yang akan masuk, beberapa diantaranya adalah penerapan prinsip keberlanjutan dan ketertelusuran,” tutur Yugi. 

Dia mengatakan, Indonesia juga saat ini perlu fokus terhadap berbagai upaya peningkatan produksi terutama pada sektor perikanan ini. Setidaknya ada tiga yang menjadi fokus utama yaitu perikanan tangkap, budidaya, dan hasil olahan.

Menurutnya, untuk tiga fokus utama itu dibutuhkan inovasi teknologi dan strategi pemasaran baik dalam pengelolaan hasil produksi sektor perikanan. Maka ada lima komoditas yang dapat digenjot produksinya yaitu udang dan tuna-cakalang sebagai produk unggulan dan rajungan-kepiting, cumi-sotong-gurita dan rumput laut sebagai produk potensial lainnya. 

“Harapannya pada 2021 ini pemerintah dapat ikut meningkatkan promosi ekspor produk perikanan Indonesia. Terutama pada lima komoditas ini dengan memperhatikan tiga fokus utama yang dijadikan dasar pengembangan produk perikanan ini,” kata dia.

 
Berita Terpopuler