Syekh Ali Jaber, Selamatkan Penusuknya dari Amukan Massa

Innalillahi wa inna ilaihi rajiun, telah wafat Syekh Ali Jaber

ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Syekh Ali Jaber (kanan) memeluk Muhammad Al Gifari (kiri) saat pertemuannya di sela acara Milad Yayasan Nuurun Nisaa di Cihanjuang, Kabupaten Bandung Barat, Rabu (11/10). Dalam pertemuannya tersebut, Syekh Ali Jaber berencana memberangkatkan Umrah Muhammad Al Gifari atau yang akrab disapa Akbar dan mengangkatnya menjadi anak angkat. Foto: Abdan Syakura/Republika
Rep: Bayu Hermawan Red: Elba Damhuri

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia telah kehilangan sosok ulama yang kharismatik dan mendamaikan, Syekh Moh Ali Jaber. Ketua Yayasan Syekh Ali Jaber, Habib Abdurrahman Al-Habsyi, membenarkan kepergian Syekh Ali Jaber.

"Innalillahi wa inna ilaihi rajiun, telah wafat Syekh Ali Jaber," kata Habib Abdurrahman.

Sebelumnya, Syekh Ali Jaber dilaporkan semakin menunjukkan perkembangan yang baik. Selama dirawat intensif karena Covid-19 sejak Selasa (29/12/2020) lalu, kesehatan dai kelahiran Madinah ini terus memper,lihatkan perkembangan baik setiap harinya. 

Pada September 2020, Syekh Ali Jaber ditusuk orang tak dikenal saat mengisi kajian di Masjid Jalan Tamin, Kecamatan Tanjungkarang Pusat, Kota Bandar Lampung. 

Syekh Ali Jaber mengatakan pelaku terlihat masih muda dan berbadan kurus. "Saya lihat masih anak muda, mungkin sekitar 20 tahun," ujarnya, usai penusukan.

Syekh Ali Jaber tidak mengetahui apakah pelaku beraksi seorang diri atau ada orang lain yang mungkin melarikan diri setelah penusukan. Pascapenusukan, pelaku nyaris dihakimin oleh jamaah yang ikut dalam kajian tersebut, namun berhasil dicegah oleh Syekh Ali Jaber.

BACA JUGA: Ini Pesan Terakhir Syekh Ali Jaber

"Saya kasihan lihat jamaah memukuli dia, saya bilang jangan dipukuli, serahkan saja ke polisi. Kemudian, pelaku diamankan ke ruang masjid," ujarnya.

Pascapenusukan, Syekh Ali Jaber dibawa ke Puskesmas terdekat dan mendapat perawatan. Syekh Ali Jaber mendapat 10 jahitan di tangan kanan bagian atas akibat insiden tersebut.

BACA JUGA: Syekh Ali Jaber Begitu Peduli dan Kagumi Bocah Akbar Sang Pemulung Viral Baca Alquran

BACA JUGA: Syekh Ali Jaber Bangga Jadi WNI dan Mimpi Penghafal Alquran

Dari cerita-cerita itulah, Syekh Ali merasa terketuk hatinya. Syekh teringat wasiat dari gurunya. Gurunya pernah berpesan agar dirinta dapat selalu memuliakan para pecinta Alquran. Jika mampu, penuhi kebutuhannya.  

"Ketika saya melihat sosok Akbar ini, (dia) layak dan pantas. Saya percaya dan yakin kalau Allah saja mencintainya, apalagi saya seorang faqir. Saya bantu semampu saya," ujar dia.  

Seperti diberitakan sebelumnya, Syekh Ali telah mengangkat Akbar sebagai anaknya. Dia bahkan telah meminta izin kepada keluarga Akbar untuk membawa anak itu belajar di pesantrennya yang berada di kawasan Cipanas, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Dalam waktu dekat, Akbar juga akan diajak umroh olehnya.  

Ulama kenamaan itu memiliki rencana besar kepada Akbar. Dia akan membina dan mendidik Akbar seperti anaknya sendiri. "Insyaallah akan dijadikan imam besar Indonesia," kata dia. 

Syekh Ali juga memiliki niat membantu Akbar menyelesaikan jenjang pendidikan formalnya. Sebab, Akbar memang merupakan pemuda yang putus sekolah sejak kelas 4 SD. Sejak putus sekolah itulah, Akbar lebih banyak menghabiskan hidupnya di jalan dengan mengamen dan mengumpulkan rongsokan.  

BACA JUGA: Syekh Ali Jaber Begitu Peduli dan Kagumi Bocah Akbar Sang Pemulung Viral Baca Alquran

BACA JUGA: Syekh Ali Jaber Bangga Jadi WNI dan Mimpi Penghafal Alquran

Pemuda itu pergi ke mana saja dengan berjalan kaki. Untuk memenuhi kebutuhannya, ia bekerja sebagai pengumpul barang bekas.  

Akbar hanya sesekali pulang ke rumah neneknya di Kabupaten Garut. Hanya satu-dua hari tinggal, setelah itu pergi lagi.  

Kendati hidup di jalan, Akbar mengaku tak pernah lupa untuk sholat dan membaca Alquran. Sebab, dia diberi pesan orang tuanya untuk selalu ingat sholat lima waktu dan mengaji. 

Karenanya, setiap keluar rumah, Alquran tak pernah lupa dibawanya. Ketika ada waktu luang, hampir pasti Akbar membacanya.  

"Yang ngajarin bawa Alquran terus itu Bapak. Dari kecil dikasih pesan kalau mau ke mana-mana jangan lupa sholat, ibadah lima waktu, sama ngaji dan dzikir," kata anak dari pasangan Unan (42) dan Siti.  

Dengan banyaknya dukungan, Akbar mengaku bahagia. Dia mengatakan akan terus semangat belajar agama di pesantren. Sebab, sejak awal Akbar memang memiliki niat untuk mendirikan pesantren di masa tuanya kelak. 

BACA JUGA: Syekh Ali Jaber Begitu Peduli dan Kagumi Bocah Akbar Sang Pemulung Viral Baca Alquran

BACA JUGA: Syekh Ali Jaber Bangga Jadi WNI dan Mimpi Penghafal Alquran

 
Berita Terpopuler