1,4 Juta Tenaga Kesehatan Harus Penuhi Kriteria Vaksinasi

Kriteria tenaga kesehatan penerima vaksin di antaranya tidak hamil dan menyusui.

ANTARA/David Muharmansyah
[Ilustrasi] Petugas kesehatan memeriksa vaksin COVID-19 Sinovac yang tiba di gudang vaksin (cold room).
Rep: Rr Laeny Sulistyawati Red: Ratna Puspita

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat 1,4 juta tenaga kesehatan akan menjadi kelompok pertama yang mendapatkan vaksin Covid-19 produksi Sinovac, Coronavac. Namun, para tenaga kesehatan harus memenuhi sejumlah kriteria.

Baca Juga

"Pertama adalah tidak sedang hamil dan menyusui," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Ditjen P2P Kemenkes Siti Nadia Tarmizi saat mengisi konferensi virtual Vaksinasi Covid-19 di Kemenkes, Rabu (13/1) petang.

Kriteria lainnya, yakni penyakit penyerta (komorbid). Nadia mengatakan, ada beberapa penderita penyakit penyerta yang tidak bisa menerima vaksin Covid-19 misalnya hipertensi dan kelainan sistem kekebalan tubuh. 

Jika sudah memenuhi kriteria penerima vaksin, Nadia mengatakan, vaksinasi untuk tenaga medis akan dimulai pada 15 Januari 2021. Nadia mengaku, Kemenkes telah menyebarkan pesan singkat (SMS)  kepada para tenaga kesehatan untuk proses registrasi. 

Ia menambahkan, proses registrasi sudah dimulai pagi tadi. Ia pun berharap seluruh tenaga kesehatan yang mendapatkan pesan singkat itu segera meresponsnya. 

Sebab, dia mengatakan, sms notifikasi ini memuat registrasi atau e-ticket yang nantinya akan dibawa oleh para tenaga medis untuk mendapatkan vaksin di tempat fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes). "Pilihan (fasyankes) bisa di tempat nakes itu bekerja atau di fasilitas pelayanan kesehatan lain di sekitar tempat dia bekerja," ujarnya.

 

Ia menambahkan, penyuntikan vaksin Covid-19 untuk tenaga kesehatan akan dilakukan dalam beberapa sesi. Pemerintah akan terus memonitor pelaksanaannya, termasuk jika nanti terjadi kesalahan dan ada tantangan sistem untuk registrasi ulang pendaftaran untuk mendapatkan e-ticket. 

"Kami sudah memiliki contact center yang bisa dihubungi masyarakat, termasuk nakes, yaitu 119 ext 9 apabila ada kendala dalam registrasi atau bertanya hal-hal lain terkait vaksin Covid-19," ujarnya.

Kemenkes berharap, seluruh tenaga kesehatan bisa berpartisipasi dalam vaksinasi Covid-19 karena tidak menginginkan para tenaga kesehatan kembali gugur. Ia mengatakan, para tenaga kesehatan sudah berjuang 11 bulan terus-menerus menghadapi Covid-19 serta mendedikasikan jiwa dan tenaganya untuk bisa menyelamatkan masyarakat dari kesakitan maupun kematian akibat Covid-19.

Pemerintah memulai vaksinasi Covid-19 untuk 181,5 juta penduduk Indonesia berusia 18-59 tahun. Pada hari ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah menerima vaksin dan akan dilanjutkan dengan kelompok prioritas seperti pejabat daerah, tenaga kesehatan, dan tokoh agama. 

 
Berita Terpopuler