Imperfect The Series Tayang 27 Januari di WeTV

Imperfect The Series masih mengangkat konflik yang sama dengan versi filmnya.

WeTV
Tangkapan layar salah satu adegan Imperfect The Series yang tayang di WeTV.
Rep: Umi Nur Fadhilah Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Film Imperfect: Karier, Cinta & Timbangan dibuat menjadi serial Imperfect The Series untuk tayang di WeTV mulai 27 Januari mendatang. WeTV Original Imperfect The Series yang mengambil latar setahun sebelum film Imperfect itu tetap menghadirkan isu tentang olok-olok fisik, standar kecantikan, dan kegelisahan.

Sutradara Imperfect The Series Naya Anindita menjelaskan, serial itu menceritakan perempuan-perempuan di Indonesia dari berbagai latar belakang, suku, dan ras. Banyak kisah yang ditonjolkan, khususnya masalah kehidupan di Jakarta, baik untuk orang Jakarta maupun pendatang.

Series ini menceritakan kita, keluarga, dan persahabatan di dekat kita,” kata Naya dalam konferensi pers virtual Imperfect The Series, Rabu (13/1).

Produser eksekutif dan penulis skenario, Ernest Prakasa, mengakui bahwa Imperfect The Series menampilkan bintang utama yang tidak “menjual.” Namun, justru hal itu yang membuatnya bangga.

Baca Juga

Menurut Ernest, bukan hal mudah dan lazim untuk membuat serial mengedepankan pemeran utama yang bukan bintang besar. Pemeran utama juga bukan perempuan cantik sesuai standar kecantikan yang biasa ditemui di produk kecantikan.

“Buat saya, kesempatan menghadirkan Imperfect The Series ini kesempatan yang luar biasa, karena ini sebuah tayangan tak biasa,” ujar Ernest.

Ide awal Imperfect The Series muncul ketika Ernest menyiapkan film Imperfect. Ernest menemukan hubungan emosional luar biasa dari keempat karakter gank indekos, yakni Neti (Kiky Saputri), Maria (ZsaZsa Utari), Endah (Neneng Wulandari), dan Prita (Aci Resti).

“Saya merasa mereka bisa dieksplor lagi. Kita tak ada ruang untuk mereka. Mereka layak dapat panggung lebih besar,” kata Ernest.

r">



Kemudian, Ernest meminta Naya Anindita memimpin proyek serial itu. Meskipun fokus pada komedi, Ernest ingin membawa ruh dari film Imperfect, yakni body shaming, beauty standard, insecurity.

"Kami bawa ke sini. Saya pikir sutradara perempuan yang paling pas menyutradarai series ini. Ini karya memuaskan yang saya kerjakan. Happy ngeliat hasilnya,” ujar Ernest.

 
Berita Terpopuler