Dari Buruh Sampai Artis, Ini Daftar Penerima Vaksin Perdana

Penyuntikan vaksin Sinovac sendiri dilakukan oleh tim dokter kepresidenan

Agus Suparto/Istana Kepresidenan
Presiden Joko Widodo menerima suntikan dosis pertama vaksin Covid-19 oleh tim dokter kepresidenan di Istana Negara, Jakarta, Rabu (13/1).
Rep: Sapto Andika Candra Red: Esthi Maharani

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah resmi memulai program vaksinasi Covid-19 per hari ini. Ada sejumlah pejabat, tokoh, dan perwakilan masyarakat yang ikut divaksin perdana bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka, Rabu (13/1). Berdasarkan data yang dirilis Sekretariat Presiden, berikut adalah daftar nama penerima vaksin Sinovac perdana:

Sesi I
1. Presiden Joko Widodo (Jokowi)
2. dr. Daeng M. Faqih, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI)
3. Dr. H. Amiesyah Tambunan, Sekjen MUI sekaligus tokoh Muhammadiyah
4. Kiai Ahmad Ishomuddin, Rais Syuriah PBNU
5. Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto
6. Kapolri Jenderal Idham Azis
7. Rafi Ahmad, seniman sekaligus disebut sebagai perwakilan anak muda


Sesi II
1. Menteri Kesehatan Budi G. Sadikin
2. Prof Dr Unifah Rosyidi, Ketua Umum PGRI
3. Ronal Tapilatu, perwakilan Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI)
4. Romo Agustinus Heri, perwakilan Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI)
5. I Nyoman Suartanu, perwakilan Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI)
6. Partono Bhikkhu N. M, perwakilan Persatuan Umat Buddha Indonesia (Permabudhi)
7. Peter Lesmana, perwakilan Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia (Matakin)


Sesi III
1. Kepala BPOM, Penny Kusumastuti
2. Rosan Perkasa Roeslani, perwakilan pengusaha
3. Ade Zubaedah, Sekjen Ikatan Bidan Indonesia
4. Nur Fauzah, perawat
5. Lusy Noviani, apoteker
6. Agustini Setiyorini, buruh
7. Ibu Narti, pedagang


Pagi ini, Presiden Jokowi resmi menjalani penyuntikan vaksin Covid-19 perdana. Prosesi vaksinasi perdana yang digelar di Istana Merdeka ini juga diikuti sejumlah pejabat lain dan perwakilan unsur masyarakat. Penyuntikan vaksin Sinovac sendiri dilakukan oleh tim dokter kepresidenan, setelah sebelumnya memastikan kondisi kesehatan Presiden Jokowi.

"Tidak terasa sama sekali," ujar Presiden Jokowi usai menjalani vaksinasi.

Mekanisme vaksinasi sendiri dilakukan dalam empat tahap, yakni pertama klarifikasi data penerima. Kedua, penerima vaksin menjalani pengecekan tekanan darah dan klarifikasi kesehatan. Ketiga, penyuntikan vaksin dilakukan oleh tim dokter kepresidenan. Keempat, penerima vaksin mendapat katu tanda suntik.

Dalam pemeriksaan kesehatan, Presiden Jokowi diketahui memiliki tekanan darah 130/67 yang diartikan sehat dan fit. Sejumlah pertanyaan juga diajukan kepada Presiden Jokowi, seperti apakah pernah terkonfirmasi menderita Covid-19, apakah memiliki gejala batuk dalam tujuh hari terakhir, dan apakah ada riwayat komorbid seperti penyakit jantung, ginjal, serta diabetes. Semua pertanyaan tersebut dijawab 'tidak' oleh Presiden Jokowi.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia Amirsyah Tambunan, yang juga tokoh Muhammadiyah, menyampaikan bahwa langkah vaksinasi ini merupakan bentuk ikhtiar pemerintah bersama masyarakat untuk menekan laju penularan Covid-19 dan bertahap menghilangkan pandemi. Selain vaksinasi, bentuk ikhtiar lain yang perlu tetap dijalankan adalah penegakan protokol kesehatan 3M, yakni menggunakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.

"Vaksinasi ini adalah bagian dari ikhtiar kita untuk menciptakan herd immunity atau kekebalan tubuh bersama. Ini hendaknya bisa kita lakukan minimal 70 persen dari masyarakat Indonesia," kata Amirsyah.

Ia juga menekankan bahwa MUI sendiri telah menyampaikan bahwa vaksin Sinovac yang akan disuntikkan kepada masyarakat terbukti halal dan thoyyib. Hal ini tertuang dalam fatwa MUI nomor 2 tahun 2021. Thoyyib, ujar Amirsyah, artinya efektif, aman, sehingga bermanfaat untuk kemaslahatan umat dan bangsa.

"Sekali lagi mohon doa, ikhtiar, dan tawakkal kepada Allah semoga kita bisa segera terbabas dari pandemi covid," katanya.

 
Berita Terpopuler