Wiku Sebut Indonesia tak Mampu Belajar dari Pengalaman

Kondisi pandemi Covid-19 saat ini sangat mengkhawatirkan dan harus segera dihentikan.

Foto: Lukas - Sekretariat Presiden
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito.
Rep: Dessy Suciati Saputri Red: Agus Yulianto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penambahan kasus harian Covid-19 kembali mencetak rekor pada Kamis (7/1) yang mencapai 9.321 kasus baru. Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyampaikan, lonjakan kasus positif Covid-19 ini merupakan imbas dari masa libur panjang Natal dan Tahun Baru 2020. 

Karena itu, kata dia, kondisi ini menunjukan masyarakat dan pemerintah masih belum mampu belajar dari pengalaman-pengalaman di masa libur panjang sebelumnya yang selalu mencatatkan lonjakan kasus.

“Ternyata pada pembelajaran yang keempat kalinya, kita masih belum berhasil juga memperbaiki dan mengambil pelajaran dari 3 libur panjang sebelumnya yang telah kami sampaikan berulang-ulang,” ujar Wiku saat konferensi pers di Kantor Presiden, Jakarta.

Dia menyampaikan, penambahan kasus positif harian ini merupakan yang tertinggi sejak awal pandemi. Karena itu, Wiku pun menegaskan, kondisi pandemi Covid-19 saat ini sangat mengkhawatirkan dan harus segera dihentikan oleh semua pihak baik oleh pemerintah daerah maupun masyarakat.

“Ini adalah kondisi yang sangat mengkhawatirkan,” kata dia.

Hingga Kamis (7/1), Satgas melaporkan jumlah kasus aktif di Indonesia kini mencapai 14,1 persen atau 114.766. Sedangkan jumlah kasus sembuh sebesar 659.437 atau 82,7 persen dan jumlah kasus meninggal kumulatif pada saat ini sebanyak 23.520 atau 2,9 persen.

 

 
Berita Terpopuler