Investasi Bidang Energi Merosot 8,6 Miliar Dolar AS

Investasi pada 2020 paling banyak diserap oleh sektor migas, terutama di hilir.

desmogblog.com
Realisasi investasi di bidang energi pada 2020 kemarin anjlok. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mnieral (ESDM) mencatat, realisasi investasi pada 2020 hanya sebesar 24,4 miliar dolar AS. Nilai investasi ini turun 8,6 miliar dolar AS jika dibandingkan pada 2019.
Rep: Intan Pratiwi Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Realisasi investasi di bidang energi pada 2020 kemarin anjlok. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mnieral (ESDM) mencatat, realisasi investasi pada 2020 hanya sebesar 24,4 miliar dolar AS. Nilai investasi ini turun 8,6 miliar dolar AS jika dibandingkan pada 2019.

Baca Juga

Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan turunnya investasi ini disesbabkan oleh pandemi covid-19. Arifin mengatakan pada 2019 investasi di bidang energi bisa mencapai 33 miliar dolar AS. 

"Memang terjadi penurunan karena ya kita tahu bersama banyak kendala kendala yang kita hadapi," ujar Arifin di Kementerian ESDM, Kamis (7/1).

Ia mengatakan mayoritas investasi pada 2020 memang diserap oleh sektor migas. Khususnya investasi di bidang kilang.

"Tahun lalu memang investasi didominasi oleh migas. Khususnya di hilir itu investasi untuk kilang terserap banyak," ujar Arifin.

 

Arifin menjelaskan pada tahun ini diharapkan kondisi ekonomi kembali pulih. Dengan adanya vaksin dan perbaikan ekonomi dunia diharapkan juga kembali rebound.

Pada tahun ini ditargetkan investasi di bidang energi bisa mencapai 36,4 miliar dolar AS. Ia merinci untuk di sektor Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE), investasi tahun ini bisa mencapai 2,9 miliar dolar AS. Sedangkan di sektor minerba bisa mencapai 6 miliar dolar AS. 

Sedangkan di sektor kelistrikan bisa mencapai 9,9 miliar dolar AS. Sementara, investasi di sektor migas bisa mencapai 17,6 miliar dolar AS.

 

"Kami berharap dengan adanya vaksin dan perbaikan ekonomi secara global bisa mendongkrak pertumbuhan investasi di tahun ini," ujar Arifin.

 
Berita Terpopuler