Azerbaijan Tunjuk Shusha Sebagai Ibu Kota Budaya

Lebih dari 60 masjid di Shusha hancur selama pendudukan Armenia.

Anadolu Agency
Azerbaijan Tunjuk Shusha Sebagai Ibu Kota Budaya. Masjid di kawasan Shusha, Azerbaijan. Shusha, yang dijuluki sebagai mutiara Karabakh, diduduki oleh pasukan Armenia sejak 8 Mei 1992.
Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev mengumumkan, salah satu kota di Nagorno-Karabakh yang baru-baru ini dibebaskan dari pendudukan militer Armenia sebagai ibu kota budaya negara itu, Selasa (5/1).

Baca Juga

"Saya meresmikan Shusha sebagai ibu kota budaya Azerbaijan. Kota Shusha layak mendapatkannya," kata Aliyev, dikutip Anadolu Agency, Rabu (6/1).

Pembebasan Shusha - yang dikenal sebagai simbol sejarah dan budaya Azerbaijan - pada 8 November lalu mendorong pengakuan kekalahan dari Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan dan gencatan senjata antara Baku dan Yerevan.

Shusha, yang dijuluki mutiara Karabakh, diduduki pasukan Armenia sejak 8 Mei 1992. Banyak musisi dan cendekiawan Azerbaijan lahir di kota itu.

Menurut Aliyev, pekerjaan untuk pemulihan kota telah dimulai. "Kami akan mengevaluasi situs-situs bersejarah. Kerusakannya harus dihitung secara akurat agar pemulihan Shusha bisa dimulai," ujar presiden.

 

Aliyev mengungkapkan lebih dari 60 masjid di Shusha hancur selama pendudukan pasukan Armenia. "Kami tidak punya masalah dengan orang-orang Armenia, dan orang-orang Armenia yang tinggal di Azerbaijan adalah warga negara kami. Saya yakin orang-orang Armenia yang tinggal di wilayah Karabakh kini merasa tenang karena dapat hidup normal di Azerbaijan," kata dia.

Dia telah menginstruksikan Menteri kebudayaan Anar Karimov untuk menyelenggarakan festival musik dan puisi di Shusha tahun ini. Aliyev juga mengungkapkan Azerbaijan akan membangun bandara internasional di Provinsi Fuzuli, dan setidaknya landasan pacu akan siap tahun ini.

September tahun lalu, bentrokan meletus antara pasukan Armenia dan Azerbaijan. Bentrokan terjadi setelah pasukan Armenia melancarkan serangan ke warga sipil dan tentara Azerbaijan, serta melanggar beberapa perjanjian gencatan senjata kemanusiaan.

 

Selama konflik 44 hari, yang berakhir dengan gencatan senjata pada 10 November, Azerbaijan membebaskan sejumlah kota dan hampir 300 permukiman dan desa di Karabakh.

https://www.aa.com.tr/id/dunia/azerbaijan-tunjuk-shusha-sebagai-ibu-kota-budaya-/2099906

 
Berita Terpopuler