10 Manfaat Menerapkan Pola Makan Nabati

Pola makan nabati atau plant-based diet menjadi salah satu pola diet populer.

www.freepik.com
Pola makan nabati atau plant-based diet menjadi salah satu pola diet populer (Foto: ilustrasi)
Rep: Gumanti Awaliyah Red: Nora Azizah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pola makan nabati atau plant-based diet menjadi salah satu pola diet populer yang banyak diterapkan karena tidak memberi perubahan radikal pada rutinitas. Hal yang harus dilakukan hanyalah menambahkan buah-buahan, sayuran, polong-polongan, biji-bijian, dan protein nabati sebagai bagian dari diet rutin.

Baca Juga

Ada banyak kesalahpahaman seputar makan nabati. Beberapa orang berpikir itu berarti Anda hanya boleh makan salad kangkung atau Anda harus menghindari daging, tetapi bukan itu masalahnya. Pola makan nabati berarti menerapkan pola makan yang hanya memprioritaskan makanan nabati, tanpa harus menghilangkan satu kelompok makanan atau nutrisi sama sekali.

Pola diet ini juga berdampak besar pada kesehatan. Mengonsumsi lebih banyak buah dan sayuran bisa mencukupi kebutuhan vitamin, mineral dan serat esensial. Tumbuhan juga adalah satu-satunya sumber dari beberapa nutrisi penting ini, seperti serat makanan, vitamin C, dan flavonoid. Melansir laman Eat This pada Rabu (6/1) berikut 10 manfaat dari menerapkan pola makan nabati.

 

1. Bisa berumur panjang

Menurut studi terbaru yang diterbitkan di JAMA, mengonsumsi protein nabati sebagai pengganti protein hewani mengurangi risiko kematian dini. Para peneliti membandingkan asupan protein dan tingkat kematian lebih dari 400 ribu peserta selama 16 tahun. Mereka yang memiliki asupan protein nabati paling banyak, risiko kematian secara keseluruhan berkurang sebesar 10 persen dibandingkan mereka yang lebih sedikit protein nabati.

 

2. Mendukung bumi agar lebih sehat

Pola makan nabati tidak hanya baik untuk kesehatan tubuh, namun juga bagi lingkungan. Faktanya, tim yang terdiri dari 37 ilmuwan terkenal di dunia baru-baru ini menerbitkan laporan yang menetapkan pola makan nabati adalah yang paling sehat bagi manusia dan planet ini. 

Semakin banyak makanan nabati yang dimakan, semakin rendah emisi gas rumah kaca (GHG) Anda, karena makanan hewani membutuhkan lebih banyak air dan energi untuk memproduksinya. Sebuah studi oleh para peneliti Universitas Loma Linda menyebut bahwa vegan dan vegetarian menghasilkan emisi GRK 30 lebih sedikit daripada pemakan daging.

 

3. Berat badan lebih terkontrol

Makanan nabati lebih efektif mempertahankan berat badan sehat. Menurut studi British Journal of Nutrition, ketika pria dan wanita yang kelebihan berat badan diminta untuk makan lima porsi buah dan sayuran per hari, mereka kehilangan hampir 3,5 kilogram selama 16 pekan.

Selain itu, mengonsumsi makanan pokok nabati secara teratur, seperti kacang-kacangan, juga dapat membantu menurunkan berat badan. Dalam satu studi dari The American Journal of Clinical Nutrition, para peneliti menemukan bahwa makan kacang polong seperti buncis, kacang putih, dan lentil setiap hari dapat menyebabkan penurunan berat badan hampir satu pon dalam waktu sekitar enam pekan.

 

4. Membuat awet muda

Penelitian yang diterbitkan dalam The Journal of Clinical and Aesthetic Dermatology menyatakan bahwa pola makan nabati yang kaya akan vitamin antioksidan seperti A, C, dan E dapat membantu menghilangkan karsinogen dan racun berbahaya dalam aliran darah. Ini juga terbukti memperpanjang telomer, yang mencegah kerusakan sel dan memperlambat penuaan kulit.

 

5. Melindungi hati

Pola makan nabati mengandung banyak makanan berserat tinggi, yang dapat mengurangi risiko penyakit jantung dengan membantu menurunkan penyerapan kolesterol ke dalam aliran darah Anda. Faktanya, sebuah studi tahun 2017 dari American Heart Association menemukan bahwa mereka yang mengonsumsi sebagian besar pola makan nabati memiliki risiko 42 persen lebih rendah terkena gagal jantung dibandingkan dengan mereka yang tidak.

 

6. Mendukung mikrobioma yang lebih sehat

Pola makan nabati yang menggabungkan berbagai tanaman kaya serat akan menghasilkan mikrobioma usus yang lebih beragam dan sehat. Mikrobioma usus, tempat tinggal bakteri probiotik yang menguntungkan, sangat penting bagi kesehatan. Sebuah studi terhadap 11.300 orang menemukan bahwa faktor yang paling terkait erat dengan mikrobioma usus yang sehat adalah keragaman jenis nabati dalam makanan.

 

7. Bisa menurunkan tekanan darah

Tekanan darah tinggi adalah faktor risiko utama serangan jantung, stroke, dan penyakit kardiovaskular lainnya. Salah satu cara untuk menurunkan tekanan darah adalah dengan mengikuti pola makan nabati yang tetap mencakup daging dan produk susu.

Sebuah meta-analisis yang diterbitkan dalam The Journal of Hypertension menemukan bahwa pola makan nabati, bahkan dengan produk hewani yang terbatas, terkait dengan penurunan stroke 14 persen, penurunan serangan jantung 9 persen, dan penurunan 7 persen dalam kematian secara keseluruhan.

 

8. Membuatmu merasa lebih bahagia

Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam American Journal of Health Promotion, para peneliti menemukan bahwa peserta yang memulai pola makan nabati menunjukkan perbaikan dalam gejala depresi dan kecemasan mereka, membuat mereka merasa lebih bahagia dan lebih tenang.

 

9. Mendapatkan lebih banyak nutrisi

Studi menunjukkan bahwa pola makan nabati cenderung kaya akan sejumlah nutrisi penting, termasuk vitamin, mineral, serat, dan fitokimia. Data Survei Pemeriksaan Kesehatan dan Gizi Nasional menunjukkan bahwa pola makan nabati lebih tinggi mikronutrien.

 

10. Pola nabati lebih berkelanjutan

Pola makan nabati bersifat inklusif, dan kamu tidak akan tersiksa menerapkannya karena kamu masih bisa mengonsumsi makanan lain selain sayur dan buah.

 
Berita Terpopuler