Prancis Khawatirkan Temuan Kasus Varian Baru Covid-19

Kasus varian baru Covid-19 telah masuk ke Prancis

Foto AP / Jean-Francois Badias
Seorang pria mengikuti uji untuk COVID-19 di pusat pengujian seluler di Strasbourg, Prancis timur, Rabu (23/9). Menteri Kesehatan Prancis Olivier Veran mengumumkan penutupan semua restoran dan bar di wilayah Marseille dan pembatasan di beberapa kota lain untuk membendung penyebaran Covid-19. Saat ini pasien Covid-19 telah menempati lebih dari 10% tempat tidur perawatan intensif Prancis. Foto AP / Jean-Francois Badias
Rep: Umar Mukhtar Red: Nur Aini

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Deteksi kasus baru Covid-19 varian Inggris di Prancis telah meningkatkan kekhawatiran atas kemungkinan lonjakan infeksi. Menteri Kesehatan Prancis Olivier Veran mengatakan, ada 10 hingga 15 kasus varian Inggris yang sampai saat ini tercatat di Prancis.

Baca Juga

"Untungnya, jumlahnya tidak seberapa. Ini adalah varian yang membuat kami khawatir dan untuk itulah kami mengerahkan sarana logistik yang signifikan," kata dia sebagaimana dilansir di Anadolu Agency, Rabu (6/1).

Setidaknya sembilan pemain dan anggota staf tim rugby Prancis Bayonne dinyatakan positif menggunakan varian tersebut selama pertandingan European Challenge melawan Leicester Tigers pada 19 Desember. Laporan tersebut terungkap pekan lalu setelah para pemain diuji sebelum pertandingan Kamis pekan ini.

Kasus lain terdeteksi pada seorang warga negara Prancis di Corsica yang kembali dari London. Kasus varian baru ditemukan beredar di ibu kota Paris, tetapi penyebarannya telah diatasi dengan deteksi dan pelacakan kontak yang tepat waktu.

Martin Hirsch, manajer umum Public Assistance pada Rumah Sakit Paris, mengungkapkan, varian itu ditemukan di laboratorium Paris selama tes pasien yang tinggal di wilayah Paris. Tidak jelas berapa banyak kasus yang teridentifikasi di Paris atau apakah pasien pernah melakukan perjalanan ke Inggris sebelumnya.

Menurut pendataan terbaru Kementerian Kesehatan Prancis, dalam 24 jam terakhir jumlah kasus baru Covid-19 melonjak menjadi 20.489 dan tercatat 345 kematian di rumah sakit. Sementara itu, pemerintah mengumumkan perubahan dalam strategi vaksin: memperkuat, mempercepat, dan menyederhanakan, setelah dikritik karena lambannya distribusi. Di antara negara yang memberikan vaksin, Prancis memiliki angka terendah dalam vaksinasi.

 

 
Berita Terpopuler