Tarekat Ideal Menurut Mama Sempur Ulama Tanah Pasundan 

Mama Sempur tekankan pentingnya tarekat yang ideal menurut Islam

Amin Madani/Republika
Mama Sempur tekankan pentingnya tarekat yang ideal menurut Islam. Anggota Tarekat Naqsabandiyah/ilustrasi
Rep: Muhyiddin Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – KH Tubagus Ahmad Bakri atau lebih dikenal dengan sebutan Mama Sempur merupakan salah satu ulama besar yang lahir di tanah Pasundan. Kematangan ilmu agama Islam Mama Sempur kemudian dituangkan dalam puluhan kitab.

Baca Juga

Mama Sempur bisa dikatakan sebagai ulama yang cukup produkif dalam menulis kitab. Dari tangannya telah lahir lebih dari 50 judul kitab yang berserakan di berbagai tempat. Sebagaimana umumnya ulama nusantara, kitab-kitab karya Mama Sempur tersebut ditulis menggunakan aksara pegon.

Dari beberapa kitab Mama Sempur ada yang saling terkait, yakni ada beberapa pemikiran-pemikiran Mama Sempur yang terdapat di satu kitab, namun terdapat juga di kitab lainnya. 

Beberapa deretan kitab yang ditulis Mama Sempur adalah kitab Cempaka Dilaga, Kitab Maslakul Abror, dan Futuhatut Taubah Fi Shidqi Tawajuhit Thariqah.

Selain itu, Mama Sempur juga menulis kitab berjudul Fawaid al-Mubtadi, Maslahat al-Islamiyyah Fi Ahkami at-Tauhiddiyyah, Ishlah al-Balid Fi Tarjamati Qaul al-Mufid,  Risalah al-Waladiyyah, Maslak al-Hal, Tanbihul Ikhwan, Roihatul Wardiyah, Tanbihul Muftarin, Nashaihul Awam, Risalatul Muslihat, Tabshiratul Ikhwan, Ihyaul Mayyit,  Saif adl-Dlarib, Manhajul Ibad Fi Bayani Daf`il Fasad, dan kitab Idlahul Karatoniyah. 

Selain produktif menulis kitab, Mama Sempur juga dikenal sebagai guru tarekat. Tarekat yang Mama Sempur pegang adalah Tarekat Ngaji, sebagaimana  yang diungkapkan dalam karyanya yang berjudul Futuhatut Taubah Fi Shidqi Tawajuhit Thoriqoh pada halaman 47-49:

“Tarekat yang paling utama pada zaman sekarang dan tarekat yang paling dekat dengan wushul kepada Allah yaitu thalab ilmi, benar, dan ikhlas.” 

Pernyataan Mama Sempur tersebut dikutip dari jawaban seorang Mufti Syafiiyah Syekh Muhammad Sayyid Babashil yang mendapat pertanyaan seputar tarekat dari Syekh Ahmad Khatib. Dialog kedua ulama tersebut dikutip Mama Sempur dalam Kitab Idzharu Zughlil Kadzibin halaman 61. 

Selain itu, dalam salah satu kitabnya, Mama Sempur juga menyatakan bahwa hukum masuk dalam salah satu tarekat mu'tabarah bagi setiap muslim laki-laki maupun perempuan yang sudah mukallaf adalah fardhu ain. 

Karena itu, menurut salah satu riwayat, Mama Sempur pun tetap menganut tarekat mu'tabarah, dan tarekat yang dianutnya adalah Tarekat Qodiriyah wa Naqsyabandiyah. 

 

Dengan ilmunya yang tinggi, Mama Sempur kemudian menjadi seorang tokoh agama Islam yang disegani dan terkemuka di nusantara. Karena itu, tidak heran jika sampai sekarang makamnya banyak dikunjungi peziarah, yang letaknya di Sempur, Plered, 14 kilometer dari Kota Purwakarta. 

 
Berita Terpopuler