Sigi Libatkan Organisasi Keagamaan Bentuk Desa Mengaji

Konsep desa mengaji akan didorong di semua desa di Sigi.

Republika/Thoudy Badai
Sigi Libatkan Organisasi Keagamaan Bentuk Desa Mengaji. Anak berlajar mengaji. Ilustrasi
Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, SIGI -- Pemerintah Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah, melibatkan organisasi keagamaan Islam yang ada di daerah itu untuk membentuk desa mengaji. Desa mengaji sebagai bentuk upaya membina masyarakat khususnya umat Islam di daerah tersebut.

Baca Juga

"Konsep desa mengaji akan kita dorong di semua desa," ucap Bupati Sigi Mohammad Irwan Lapatta saat menyampaikan sambutan pada seremonial peletakan batu pertama pembangunan Taman Pengajian Anak (TPA) Masjid Ar-Rahmah Desa Tinggede, Senin (4/1).

Pembentukan desa mengaji merupakan tindak lanjut dari program Pemkab Sigi yakni Sigi Religi. Program Sigi Religi terdiri dua, yakni Sigi Berzikir untuk umat Islam dan Sigi Beribadah untuk non-Muslim.

Pelaksanaan dari program tersebut dibiayai oleh Pemkab Sigi melalui Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD). Salah satu tujuannya membangun sumber daya manusia, karakter serta moral, dengan pendekatan agama.

Karena itu, untuk menyukseskan program tersebut Pemkab Sigi menggandeng Alkahiraat, Majelis Ulama Indonesia Kabupaten Sigi, Ikatan Persaudaraan Imam Masjid, Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia, dan Bala Keselamatan.

 

Untuk desa mengaji, BKPRMI dan imam masjid akan berperan untuk membina generasi muda di tingkat desa. "Iya, organisasi keagamaan ini akan turut berperan membina generasi muda di setiap desa," ujar Irwan.

Pembentukan desa mengaji juga diikutkan dengan pembentukan kawasan religi yang melihat potensi yang telah ada. Seperti di Kecamatan Dolo yang beberapa desanya telah berdiri pondek pesantren Alkhairaat, yang kemudian dapat dicanangkan sebagai desa mengaji, namun butuh dukungan penuh dari MUI dan Alkhairaat serta organisasi keagamaan lainnya.

Dengan terbentuknya desa mengaji, Irwan berharap tidak sekadar mengajarkan anak-anak mengaji, tetapi mengajarkan generasi muda tentang kebangsaan, nasionalisme, nilai-nilai perbedaan, sehingga generasi muda memiliki pemahaman yang kuat. "Jadi ini adalah membangun fondasi awal, dalam rangka menopang pembangunan nasional," ujarnya.

 

Lewat desa mengaji, Irwan juga berharap agar kelak generasi anak-anak di tingkat desa, sebelum masuk di sekolah dasar telah dapat membaca iqra. "Lewat program ini bisa membina generasi muda secara maksimal, yang salah satu tujuannya agar generasi muda terhindar dari bahaya narkoba," katanya.

 
Berita Terpopuler