Tesla Model Baru Dihargai Rp 700 Juta di China

Kedua model mobil listrik Tesla itu akan didistribusikan di sejumlah diler di China.

AP Photo/David Zalubowski
Sedan Tesla terparkir di diler Littleton, Colorado, AS
Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Produsen mobil listrik asal Amerika Serikat (AS) Tesla membuat kejutan awal tahun untuk konsumennya di China. Tesla meluncurkan mobil model baru dengan harga pada kisaran Rp 700 jutaan.

Baca Juga

Dilaporkan Global Times, Ahad (3/1), Tesla bakal meluncurkan dua versi model Y buatan China pada Februari. Kisaran harganya 339.900 yuan atau sekitar Rp 739,5 juta untuk versi performa dan 369.900 yuan (Rp 804,7 juta) untuk versi long range.

Sebelumnya harga model Y versi performa dibanderol 535.000 yuan (Rp 1,16 miliar) dan versi long range 488.000 yuan (Rp 1,06 miliar), sebagaimana dikutip dari sina.com. 

Peluncuran mobil listrik kelas premium tersebut menghangatkan obrolan di media sosial terpopuler di China, WeChat. Beberapa warganet berkomentar bahwa Tesla merupakan industri otomotif terbaik, sedangkan warganet lainnya beranggapan bahwa Tesla telah menciptakan iklim persaingan mobil listrik yang sehat di China.

 

Beberapa media lainnya bahkan melaporkan jumlah pemesanantelah mencapai angka 100.000 dalam tempo 10 jam. Namun orang dalam Tesla menganggap jumlah 100.000 sangat berlebihan, sebagaimana dikutip yicai.com.

Meskipun demikian, orang dalam tersebut berjanji akan segera mendistribusikan dua versi terbaru model Y itu ke sejumlah dealer Tesla di seluruh China daratan.

Pada 2019, Tesla membangun pabrik raksasa di Shanghai. Pada Januari 2020, perusahaan cabang barunya itu telah berhasil memproduksi mobil model 3 untuk pasaran China.

Di tengah perhatian dunia akan pesatnya pembangunan pusat teknologi terbarunya di China, Tesla menghadapi beberapa insiden yang mengancam keselamatan penggunaan mobil buatannya dalam beberapa tahun terakhir. Yang terbaru adalah video insiden kecelakaan model 3 saat pengemudi menggunakan mode autopilot.

 

Tesla pada Sabtu (2/1) merilis hasil penyelidikannya berdasarkan analisis dan temuan di lokasi bahwa kecelakaan tersebut terjadi karena kemiringan jalan hingga menyebabkan apa yang disebut energi geopotensial. Manajemen Tesla sedang menanyai pemilik mobil yang selamat dalam kecelakaan itu.

 
Berita Terpopuler