Ribuan Warga Israel Kembali Tuntut Netanyahu Mundur

Netanyahu terjerat kasus hukum dan dianggap tak mampu menangani krisis virus corona.

EPA-EFE/AMIR COHEN
Ribuan Warga Israel Kembali Tuntut Netanyahu Mundur. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu
Rep: Umar Mukhtar Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Ribuan warga Israel kembali melakukan aksi unjuk rasa terhadap Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. Mereka menuntut agar pemimpin yang telah lama menjabat itu mengundurkan diri atas tuduhan korupsi dan dianggap tidak mampu menangani krisis virus corona.

Baca Juga

Para demonstran itu memegang tanda bertuliskan "Pergi" dan "Semua orang sama di depan hukum". Mereka memadati alun-alun Yerusalem dekat kediaman resmi Netanyahu, tempat mereka berkumpul selama berbulan-bulan untuk menyerukan pengunduran diri Netanyahu, seperti dilansir di Al Arabiya, Ahad (3/1).

Netanyahu didakwa melakukan penipuan, pelanggaran kepercayaan, dan menerima suap dalam tiga kasus yang melibatkan rekan miliarder dan tokoh media. Namun dia menyangkal melakukan kesalahan.

Di sisi lain, para pengunjuk rasa menganggap Netanyahu tidak dapat memimpin negara dengan benar ketika dirinya ada di bawah dakwaan korupsi. Pengadilan pun akan memulai pemeriksaan pembuktian dalam beberapa pekan mendatang.

 

Israel akan mengadakan pemilihan nasional keempatnya dalam dua tahun pada Maret nanti. Hal ini kemungkinan akan menjadi referendum lain terhadap Netanyahu saat dia menghadapi tantangan dari para pembelot dalam Partai Likud.

Para pengunjuk rasa juga mengatakan Netanyahu dan pemerintahnya telah ceroboh dalam menanggapi virus corona. Ekonomi negara ini terpukul keras oleh pembatasan virus sepanjang tahun dan sekali lagi berada di bawah lockdown nasional di tengah melonjaknya kasus infeksi Covid-19.

 

Netanyahu dan sekutunya menggunakan program vaksinasi Israel secara luas. Lebih dari sepersepuluh populasinya telah diimunisasi, untuk mencoba melemahkan para pengunjuk rasa. Netanyahu mengklaim sedang bekerja untuk mengakhiri wabah virus corona Israel saat ribuan warganya melakukan aksi unjuk rasa.

 
Berita Terpopuler