Covid-19 Melonjak, Thailand Berlakukan Lagi Pembatasan Ketat

Pembatasan dapat diterapkan hingga akhir Januari.

EPA-EFE/NARONG SANGNAK
Covid-19 Melonjak, Thailand Berlakukan Lagi Pembatasan Ketat. Pekerja migran berbaris sebelum dites COVID-19 di pasar baru di Bangkok, Thailand, 21 Desember 2020. Pejabat Bangkok dan petugas kesehatan mempercepat penyelidikan ke sekitar 56 pasar baru yang berisiko penularan COVID-19 di Bangkok, setelah COVID-19 breakout di pasar grosir udang di Samut Sakhon. Lebih dari 800 pekerja migran dan orang Thailand di Samut Sakhon dan lima provinsi tetangga dilaporkan terinfeksi penyakit coronavirus (COVID-19), Kementerian Kesehatan Masyarakat Thailand mengkonfirmasi pada 21 Desember.
Red: Ani Nursalikah

IHRAM.CO.ID, BANGKOK -- Otoritas kesehatan Thailand merekomendasikan pembatasan yang lebih ketat pada bisnis dan pergerakan orang di 28 provinsi, termasuk ibu kota Bangkok, Sabtu (2/1). Rekomendasi ini dirilis karena jumlah kasus Covid-19 meningkat.

Baca Juga

Keputusan tersebut memerlukan persetujuan akhir dari Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha. Langkah-langkah itu termasuk menangguhkan beberapa bisnis dan aktivitas ramai yang menimbulkan risiko infeksi bagi publik, sambil merekomendasikan orang-orang di provinsi ini untuk bekerja dari rumah dan menghindari perjalanan yang tidak perlu ke luar provinsi mereka.

Pihak berwenang di Bangkok sebelumnya telah memerintahkan penutupan sekolah selama dua pekan dan penutupan sementara pusat penitipan anak, pusat kebugaran, bar, dan toko pijat. Thailand pada Sabtu mengonfirmasi 216 kasus virus corona baru dan satu kematian baru.

Thailand telah berhasil menjaga tingkat infeksi relatif rendah sejak wabah awal penyakit virus corona tahun lalu. Negara ini menjaga jumlah kasus baru dalam satu digit selama berbulan-bulan hingga pertengahan Desember.

 

Sekarang saat gelombang kedua, banyak kasus terkait dengan sekelompok pekerja migran di provinsi Samut Sakhon di selatan Bangkok. Klaster lain terkait dengan sarang perjudian ilegal di Thailand timur, yang keduanya dimulai pada pertengahan Desember.

Negara itu telah mencatat total 7.379 kasus virus corona dan 64 kematian sejak wabah dimulai Januari lalu. "Putaran baru wabah yang kami pantau dengan cermat ini terjadi di Bangkok yang mulai menyebar ke banyak daerah dan ada kematian yang tidak terkait dengan kasus sebelumnya, sehingga lebih sulit dikendalikan," Taweesin Wisanuyothin, ujar juru bicara pemerintah untuk Satgas Covid-19, dalam konferensi pers.

 

Taweesin mengatakan dengan persetujuan perdana menteri, langkah-langkah baru tersebut akan mulai berlaku pada Senin dan dapat diterapkan hingga akhir Januari.

 
Berita Terpopuler