Hajar Aswad Pelengkap Kemulian Ka'bah

Kemulian mencium Ka'bah

Al Arabiya
Hajar Aswad dibersihkan dan diberi minyak wangi.
Rep: Ali Yusuf Red: Muhammad Subarkah

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Dalam kitab Ihya Ulumz-id-Dien Imam Ghazali mengatakan bahwa Rasulullah SAW telah bersabda:

"Allah Azza Wa Jalla menjanjikan bahwa setiap tahun akan datang ke Baitullah orang berhaji sebanyak 600 ribu. Apabila kurang dari itu, Allah SWT akan menggenapkannya dengan para malaikatnya. Dan sesungguhnya Ka'bah akan dibangkitkan pada hari kiamat dihiasi dengan keindahan seperti pengantin wanita yang amat cantik, dan orang yang berhaji akan sibuk menutupinya dengan pakaian seraya berjalan di sekelilingnya sampai kamar masuk surga, lalu mereka pun masuk ke surga bersamanya."

Kabah memili bagian yang sering diburu para jamaah haji dan umrah yakni batu Hajar Aswad. Batu ini menjadi pelengkap bangunan dan juga kemulian Kabah.

Di dalam sebuah hadits disebutkan, "Hajar Aswad adalah salah satu dari batu-batu yakut surgawi dan ia akan dibangkitkan pada hari kiamat dengan dua mata penglihatan dan mulut, dan dengan mulut itu ia berbicara. Ia akan menjadi saksi bagi setiap orang yang memberi istilam (menghormatinya), bersaksi dengan hak dan kebenaran."

Imam Ghazali mengatakan, bahwa Nabi SAW diriwayatkan sangat Sering mencium Hajar Aswad. Begitu mulianya hajar Aswad, sampai-sampai Nabi harus menciumnya meskipun tidak menciumnya secara langsung.

Kata Imam Ghazali, ada riwayat bahwa Nabi SAW suka bersujud di atasnya dan melakukan tawaf di atas kendaraan. Lalu beliau memegang tongkat dan menempelkannya di atas Hajar Aswad, dan kemudian beliau mencium ujung tongkat tersebut.

Imam Al-Ghazali dalam kitab Asrar-al Haj mengatakan At-Tirmidzi meriwayatkan dan menyahihkan hadis ini.Begitu juga An-Nasa'i keduanya meriwayatkan hadits ini dari Ibnu Abbas. 

"Hajar Aswad berasal dari surga adalah redaksi dalam riwayat An Nasa'i. Sedangkan sisanya diriwayatkan oleh at-tirmidzi dan dipandang sebagai hadis hasan olehnya, juga diriwayatkan oleh Ibnu Majah, Ibnu Hibban dan al-hakim.

 

Ibnu Majah dan Ibnu Hibban menilai shahih hadits tersebut yang berasal dari Ibnu Abbas. Sedangkan Al Hakim menilai shahih yang berasal dari Anas yakni sudut Hajar Aswad dan maqom Ibrahim adalah dua batu mulia dari surga."

Isnadnya dianggap sahih dan hadis yang diriwayatkan oleh at Tirmidzi Ibnu Hibban Al hakim dari hadis Abdullah bin Amr.

Dalam sebuah hadis lain diceritakan Rasulullah SAW. sering mencium Hajar Aswad. "HR Bukhari dan Muslim).

Imam Al Ghazali menerangkan hadis ini diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari Umar tanpa kata "sering" sedangkan dalam riwayat an Nasa'i disebutkan bahwa nabi mencium Hajar Aswad tiga kali jika melihatnya lengang."

Diriwayatkan pula bahwa nabi pernah bersujud di atas Hajar Aswad. "Sesungguhnya nabi pernah bersujud di atas."(HR Al Hakim).

Hadits ini kata Imam al-Ghazali diriwayatkan oleh Al-Bazzar dan Al-Hakim dari Umar keduanya memandang shahih terhadap isnadnya.  Ad-daruquthni meriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa nabi bersujud kepada Hajar Aswad.

As- Syafi'i juga meriwayatkan hadis dalam kitab musnadnya dengan redaksi, "Sebelum rukun dan beliau sujud di atas Hajar Aswad sebanyak tiga kali." (HR Al Hakim) Al Baihaqi juga meriwayatkan dan berkata "Aku melihat Umar bin Khattab mencium dan bersujud di atasnya kemudian dia berkata. "Aku melihat Rasulullahmelakukannya." HR.Baihaqi).

As-Syafii, Al Baihaqi dan Al Azraqi meriwayatkan bahwa Rasulullah mencium Hajar Aswad tiga kali dan sujud di atasnya pada setiap ciuman. 

"Mayoritas ulama berpendapat kebolehan bersujud hadis tersebut membantah argumentasi pihak yang menolaknya, kata Imam Al-Ghazali.

 
 

 
Berita Terpopuler