China Kecam Transit Kapal Perang AS di Selat Taiwan

China mengklaim pulau Taiwan yang demokratis sebagai wilayahnya.

CNN
Selat Taiwan
Rep: Lintar Satria Red: Nur Aini

REPUBLIKA.CO.ID, TAIPEI -- China mengecam langkah Amerika Serikat (AS) yang mengirim dua kapal tempurnya berlayar di Selat Taiwan yang sensitif Selasa (29/12) lalu. Misi kedua AS dalam bulan ini dan hampir dua pekan setelah kapal induk China berlayar di perairan yang sama.

Baca Juga

China mengklaim pulau Taiwan yang demokratis sebagai wilayahnya. Beijing marah dengan meningkatnya dukungan AS terhadap pulau itu seperti menjual senjata dan melayarkan kapal tempur mereka ke Selat Taiwan, sehingga memperburuk hubungan Washington-Beijing.

Angkatan Laut AS mengatakan kapal tempur destroyer USS John S. McCain dan USS Curtis Wilbur 'menggelar transit rutin ke Selat Taiwan pada 31 Desember lalu'. Mereka menegaskan pelayaran dilakukan sesuai dengan hukum internasional.

"Kapal-kapal yang transit melalui Selat Taiwan menunjukkan komitmen AS terhadap Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka, militer Amerika Serikat akan terus terbang, berlayar dan beroperasi di mana pun yang diizinkan hukum internasional," kata Angkatan Laut AS.

Pelayaran itu menjadi pelayaran ke-13 Angkatan Laut AS ke Selat Taiwan tahun ini. Sementara Kementerian Pertahanan China menyebut pelayaran tersebut sebagai 'provokasi' dan 'memamerkan kekuatan'.

 

Kementerian menambahkan kapal dan pesawat mereka mengikuti kapal-kapal AS tersebut. Kementerian Pertahanan China mengatakan kapal-kapal tersebut mengirimkan pesan yang salah dalam mendukung kemerdekaan Taiwan dan menjadi ancaman serius bagi stabilitas dan perdamaian.

"Tentara Pembebas Rakyat China menjaga tingkat kewaspadaan tinggi sepanjang waktu, merespon setiap ancaman dan provokasi sepanjang waktu dan dengan tegas mempertahankan kedaulatan dan integritas teritorial," kata Kementerian.

Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan kapal-kapal AS tersebut berlayar ke arah utara selat dalam apa yang mereka sebut 'misi biasa'. Mereka menambahkan angkatan bersenjata Taiwan memantau pelayaran dan situasi itu sebagai sesuatu yang 'normal'.  

Militer China mengatakan mereka membuntuti kapal-kapal tempur AS itu melewati Selat Taiwan pada 19 Desember. Mereka mengecam misi tersebut.

Satu hari kemudian Taiwan mengerahkan Angkatan Laut dan Udara mereka. Karena China mengirimkan satu grup misi maritim yang dipimpin kapal induk terbaru mereka, Shandong ke perairan tersebut. China mengatakan grup tersebut sedang dalam perjalanan menuju latihan rutin di Laut China Selatan. 

 
Berita Terpopuler