Lumbung Covid Bantu Kehidupan di KBA Lengkong Kulon

Lumbung covid di KBA Lengkong Kulon membantu warga yang kesulitan di saat pandemi.

republika/dian fath
Warga Kampung Berseri Astra (KBA) Lengkong Kulon memberikan pakan di Peternakan Lele Saung Katar, Kampung Sawah, Pagedangan, Tangerang, Banten, Ahad (27/12).
Rep: Dian Fath Risalah Red: Dwi Murdaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG - Keterbatasan aktivitas akibat pandemi Covid-19 tidak menghalangi kreativitas warga Kampung Sawah, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang, Banten. Di kawasan Kampung Berseri Astra (KBA) Lengkong Kulon itu, seluruh warga bahu-membahu untuk menghadirkan wilayah asri nan sehat untuk mencegah penyebaran Covid-19. Di tengah berbagai kesulitan, warga tetap menciptakan sejumlah produk yang bermanfaat bagi lingkungan setempat.

Suatu sore di akhir bulan Desember, belasan warga Kampung Sawah tengah berkumpul di Saung Katar untuk membahas kegiatan yang bisa memberikan manfaat bagi seluruh warga. Anak-anak hingga para orang tua terlibat dalam pertemuan itu.

Baca Juga

Pandemi yang berjalan telah memasuki bulan kesepuluh memberikan dampak signifikan bagi warga setempat. Mayoritas warga Kampung Sawah yang bekerja sebagai pekerja lepas, mulai dari pabrik hingga proyek pembangunan perumahan, terkena dampak pandemi.

Mereka tidak lagi bekerja karena pandemi menghentikan unit usaha di tempat mereka sehari-hari mencari nafkah. Alhasil, pengurus KBA Lengkong Kulon terus memutar otak untuk membuat warga tetap memiliki aktivitas dan bisa menghasilkan uang untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Ketua RW 03 Kampung Sawah, Ahmad Sibil mengungkapkan salah satu cara yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pangan selama masa pandemi adalah membuat lumbung covid. Ide lumbung covid muncul lantaran bantuan yang datang baik dari pemerintah maupun pihak swasta  terkadang tidak merata. Sementara sebagian besar warga memiliki kesulitan dalam memenuhi kebutuhan pangan.

"Dari 600 KK di Kampung Sawah, hampir 300 KK terkena dampak selama pandemi. Kami akhirnya membuat lumbung covid. Jadi semua bantuan yang kami terima  dikumpulkan terlebih dahulu, setelah itu baru dibagikan ke masing-masing RT. Cara penyaluran didata kepada yang membutuhkan," ungkap Ahmad saat berbincang dengan Republika.co.id, Ahad (27/12).

Ahmad menuturkan, meskipun sudah disediakan lumbung covid,  para warga Kampung Sawah terus memberdayakan diri  untuk mendapatkan pemasukan tambahan di tengah pandemi. Salah satunya dengan terus aktif mengembangkan program KBA Lengkong Kulon dengan bercocok tanam, berternak sampai berwirausaha.

Salah satu usaha yang baru saja dirintis adalah membuat bantal dakron. Meskipun baru berjalan tiga bulan, kata Ahmad, namun pesanan bantal dakron sangat membantu untuk menghidupkan KBA Lengkong Kulon. Sebagian besar konsumen adalah warga Kampung Sawah dan warga sekitar Kampung Sawah.

"Jadi produksi memang lebih kami jual ke warga, selain program juga. Dari warga untuk warga," kata Ahmad.

Tak hanya memenuhi kebutuhan warga Kampung Sawah, KBA Lengkong Kulon juga turut bekontribusi dalam pendidikan selama pandemi. Program yang terus dijalankan selama pandemi yakni eco edukasi di Kebun Sabilulungan (gotongroyong-red) dan Peternakan Lele Saung Katar.

Kegiatan eco edukasi dilakukan dengan tetap mematuhi protokol kesehatan. Ketua KBA Lengkong Kulon, Akif Zulkifli mengungkapkan, eco edukasi menjadi alternatif pembelajaran para siswa Paud, KB dan TK dengan melihat secara langsung budidaya pertanian serta peternakan dengan tetap mematuhi protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

"Selama pandemi ini kami masih  memberikan program eco edukasi, melatih anak-anak (Paud, KB, TK) untuk mengenal pertanian dan berternak yang tentunya tetap dengan protokol kesehatan," ungkap Akif.

 

Kebun Sabilulungan, Kampung Berseri Astera (KBA) Lengkong Kulon, Kampung Sawah, Pagedangan, Tangerang Banten. - (republika/dian fath)

 

Eco edukasi yang diberikan yakni bercocok tanam sayuran seperti kangkung dan beternak ikan lele. Sebagian besar para siswa memgaku gembira setelah mengikuti program eco edukasi.

Dewi Setiati,  salah satu pengajar dari Kelompok Bermain/TK Denafia Islamic School mengungkapkan eco edukasi memberikan wawasan yang luas kepada para muridnya. Kejenuhan belajar dari rumah selama pandemi terbayarkan dengan kegiatan eco edukasi.

"Anak-anak dapat edukasinya banyak, selain dapat wawasan baru, juga mendapat pengetahuan bagaimana menanam pohon,  memetik dan juga melatih motorik halus dan motorik kasar," tutur Dewi.

KBA Lengkong Kulon berawal pada medio 2017. Mulanya warga Kampung Sawah mulai melakukan gerakan kemasyarakatan secara lebih terorganisasi. Struktur kepengurusan KBA Lengkong Kulon pun dibentuk dan berbagai kegiatan yang mencakup empat pilar rutin dijalankan.

Untuk mencapai kemandirian, KBA Lengkong Kulon menjalankan empat pilar secara terintegrasi, yakni pilar lingkungan memanfaatkan lahan wakaf makam seluas 300 meter untuk berkebun. Hasil kebun bernama Sabilulungan itu pun kemudian dimanfaatkan untuk mendukung kegiatan pilar-pilar lainnya.

 
Berita Terpopuler