Catatan Perbaikan Dana Otsus Menurut Tokoh Muslim Papua

Dana Otsus Papua dinilai perlu dipertahankan dengan perbaikan

Dana Otsus Papua dinilai perlu dipertahankan dengan perbaikan, Peta Papua. (Ilustrasi)
Rep: Muhyiddin Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Tokoh masyarakat Papua, Thaha Al Hamid, mendukung keberlangsungan dana Otonomi Khusus (Otsus) untuk Papua. 

Baca Juga

Namun, menurut dia, masih ada beberapa persoalan yang harus diperbaiki agar Otsus efektif dan dapat mensejahterakan masyarakat Papua.

"Kami juga apresiasi negara yang menunjukkan sudah banyak uang ke papua. Tapi mengapa ada rakyat yang menjerit? Karena masih ada beberapa permasalahan," ujar Al Hamid dalam Webinar bertajuk, "Otsus dan Pembangunan di Papua" yang berlangsung pada Kamis (24/12). 

Karena itu, Sekretaris Jenderal Presidium Papua ini berharap kedepannya penyaluran dana Otsus ditransfer langsung ke daerah, sehingga bisa dirasakan langsung masyarakat bawah.  

"Otsus di Papua sebenarnya tidak ada problem, jalan saja. Segera jalan. Tapi ada beberapa perubahan. Sebaiknya dana itu ditransfer langsung ke kabupaten. Karena rakyat banyak di bawah. Jangan banyak disimpan di provinsi," ucapnya.  

Hamid mengakui bahwa perlu juga kritik terhadap internal Papua sendiri dalam mengelola dana Otsus. Karena, menurut dia, pejabat Papua sendiri sepertinya belum siap mengelola uang banyak.   

"Papua sendiri tidak siap. Sehingga ketika lihat uang banyak, pejabatnya malah mau jalan-jalan ke Jawa, dan lain-lain," katanya.   

 

 

 

Sebab itu, lanjutnya, perlu adanya penegakan hukum yang tegas jika ada penyelewengan dana Otsus. Dia pun meminta KPK untuk tidak perlu takut mengusut adanya dugaan korupsi di bumi cenderawasih ini. "KPK harus berani. Nggak perlu jadi sarjana untuk tahu korupsi di Papua," jelasnya.   

Lanjut atau tidaknya dana otsus untuk Papua memang masih menuai pro kontra di masyarakat. Namun demikian, harus diakui otsus yang sudah berlangsung selama 20 tahun ini memiliki dampak positif bagi Papua dan masih dibutuhkan keberlangsungannya.  

Hamid pun mengimbau kepada sejumlah pihak yang menolak dana Otsus untuk tidak emosional. Sebab, ada beberapa kabupaten baru di Papua yang belum memiliki pendapatan sendiri. Sehingga kalau dana Otsus berhenti, maka pemerintahannya pun akan ikut berhenti  

"Otsus ini merupakan win-win solution dan ini adalah kesepakatan bersama. Mau tidak mau, suka tidak suka, jika ada kelemahan mari kita benahi. Hal lain yang harus dibicarakan adalah pengelolaan otonomi kedepannya," ucapnya.  

Hal senada juga disampaikan pengamat politik Boni Hargens. Menurutnya, Otsus merupakan salah satu upaya untuk menyelesaikan persoalan yang ada di Papua.  

"Otusus ini bukan masalah, tapi merupakan sebuah penyelesaian masalah. Yang harus dipersoalkan adalah yang selalu memprovokasi papua merdeka dan selalu memainkan isu HAM," ujarnya.  

 

Sementara itu, anggota DPD RI asal Papua Barat Filep Wamafma meminta pemerintah untuk melibatkan tokoh adat dan agama dalam menyelesaikan persoalan di Papua. "Orang papua lebih percaya kepada toko adat, setelah itu agama dan terakhir baru percaya dengan pemerintah," jelasnya.

 
Berita Terpopuler