Satgas: Setiap Libur Panjang, Kepatuhan Prokes Menurun

Positivity rate virus corona SARS-CoV2 (Covid-19) di Indonesia masih tinggi 18 persen

ASEP FATHULRAHMAN/ANTARA
Sejumlah warga yang akan bepergian antre saat melewati pos pendataan di Terminal Bus Pakupatan, Serang, Banten, Ahad (20/12/2020). Meski pemerintah mengimbau warga tidak bepergian selama libur panjang Natal dan Tahun Baru di masa pandemi ini namun jumlah calon penumpang bus di terminal itu mengalami lonjakan sekitar 30 persen dan diprediksi puncaknya akan terjadi tanggal 24 Desember mendatang.
Rep: Rr Laeny Sulistyawati Red: Hiru Muhammad

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 mencatat tingkat kasus positif (positivity rate) virus corona SARS-CoV2 (Covid-19) di Indonesia masih tinggi yaitu 18 persen.

Oleh karena itu, Satgas Penanganan Covid-19 mengingatkan mobilitas saat liburan natal dan tahun baru (nataru) yang bisa menambah kasus positif Covid-19.

Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Sonny Harry B Harmadi mengingatkan pandemi Covid-19 belum berakhir. Bahkan tingkat penularan Covid-19 masih tinggi.

"Positivity rate Indonesia sudah di angka 18 persen dan sebetulnya itu menjadi sebuah alarm. Agar penularan tidak semakin tinggi maka mobilitas bisa dikendalikan,"  katanya saat berbicara di konferensi virtual BNPB, Rabu (23/12).

Imbauan membatasi pergerakan ini termasuk menjelang liburan Natal dan Tahun Baru (nataru) 2021 besok. Sonny mengimbau masyarakat belajar dari kasus Covid-19 selama libur panjang kemarin termasuk ketika libur Idul Fitri Mei 2020 kemarin.

Ia mengingatkan dua pekan setelah libur Idul Fitri, kasus Covid-19 naik sekitar 69 hingga 93 persen. Kemudian pada saat libur hari ulang tahun (HUT) Agustus lalu, Sonny  kasus Covid-19 melonjak naik setelah dua pekan yaitu sekitar 58 sampai 118 persen. 

"Bahkan yang paling baru di akhir Oktober 2020 kemarin, walaupun kami sudah membangun narasi jangan berlibur atau libur aman, nyaman, tanpa kerumunan ternyata kasusnya masih naik 17 hingga 22 persen. Walaupun kini ada kecenderungan semakin lama semakin rendah," katanya.

Selain kasus naik usai liburan, pihaknya mengamati bahwa setiap libur panjang selalu terjadi penurunan kepatuhan protokol kesehatan (prokes). Sonny menilai fenomena ini mulai libur panjang Oktober kemarin.

 

Masyarakat  cenderung tidak bisa menjaga jarak karena itu bergantung pada keputusan orang lain. Artinya menjaga jarak harus dilakukan bersama-sama.

"Sehingga kerumunan ini yang paling sulit, padahal kita tahu bahwa dalam kerumunan, potensi penularannya sangat tinggi. Berbeda dengan banyak penyakit menular lainnya yang menunjukkan gejala, penderita Covid-19 lebih banyak tidak menunjukkan gejala yang harus dites kemudian baru ketahuan positif," katanya.

Ketidakpatuhan pada protokol kesehatan, membuat masyarakat yang berjalan-jalan dan terinfeksi virus kemudian terjadi penularan. Ketua Satuan Tugas (Satgas) Letjen Doni Monardo sudah mengeluarkan surat edaran nomor 3 tahun 2020 bahwa setiap orang yang bepergian wajib menerapkan protokol kesehatan 3M yaitu memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.

Sonny menyarankan masyarakat bisa membawa cadangan masker saat berlibur. Sebab, dia melanjutkan, saat ini Indonesia berada di puncak musim penghujan, yang artinya ada potensi cuaca ekstrem ini kemudian menyebabkan terjadinya bencana.

Kemudian dalam kondisi kehujanan dan menaiki motor dan maskernya basah maka harus diganti. "Tetapi ternyata tidak semua orang siap. Makanya kami berulangkali menyampaikan bahwa kalau liburan panjang dan harus bepergian, harus menyiapkan masker cadangan secukupnya," katanya.

Pihaknya juga mendorong supaya masyarakat terus menjaga jarak. Ia juga mengingatkan seringkali orang bepergian menggunakan masker dan makan di tempat tertutup di transportasi umum kemudian membuka masker dan makan serta berbicara padahal itu berpotensi untuk menularkan virus.

"Makanya kami dengan surat edaran pak Doni itu mengatur memberikan regulasi bagaimana langkah-langkah untuk mengurangi risiko penularan melalui perjalanan yang aman. Silakan dicek kalau memang harus bepergian di akhir tahun," ujarnya.

 
Berita Terpopuler