Messi akan Pergi Jika tidak Terima Pemotongan Gaji

Kesepakatan Messi dengan Barcelona berakhir pada 2021.

EPA-EFE/Alberto Estevez
Penyerang Barcelona Lionel Messi
Rep: Afrizal Rosikhul Ilmi Red: Israr Itah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kandidat presiden Barcelona Emili Rousaud mengatakan bahwa Lionel Messi harus meninggalkan Camp Nou jika dia tidak mau menerima kebijakan pemotongan gaji. Sebab, di matanya itu menunjukkan Measi mengambil kendali di klub.

Baca Juga

Kesepakatan kapten timnas Argentina itu berakhir pada 2021 dan dia akan bebas berbicara dengan klub mulai 1 Januari menjelang transfer gratis musim panas mendatang.

"Kami harus duduk bersama Messi dan memintanya untuk memotong gaji," kata Rousaud kepada ARA dikutip dari Marca, Senin (14/12). 

Saat ini, belum ada pembicaraan lebih lanjut. Sebab, pemilihan presiden klub belum digelar. Padahal untuk persoalan kontrak dan transfer, harus berada dalam kendali presiden klub. 

"Kami akan memintanya untuk berkorban. Jika tidak ada kesepakatan, maka Messi akan pergi," tegasnya.

Kendati demikian, Rousaud yang pernah menjadi wakil presiden Barcelona, menyadari pentingnya pemain nomor 10 itu bagi klub, meskipun ia pernah meminta untuk meninggalkan Camp Nou pada musim panas lalu. "Messi telah menulis halaman paling cemerlang dalam sejarah klub," tambah Rousaud.

Ia menegaskan, semua pihak harus menghormati Messi sebagai legenda Barcelona. Namun dengan kenyataan saat ini, di mana pemasukan klub diguncang pandemi Covid-19, Messi harus mau berkorban untuk tetap tinggal.

"Saya percaya bahwa segala sesuatunya harus dikatakan sebagaimana adanya. Kami tidak bisa membodohi anggota kami. Kami akan melakukan segala upaya untuk memastikan dia bertahan, tetapi selalu dengan kepentingan klub terlebih dahulu," katanya. 

 

 
Berita Terpopuler