Mourinho: Soal Rasisme, Pelaku Harus Minta Maaf

Mourinho meminta seluruh praktisi sepakbola untuk turut melawan segala bentuk rasisme

AP/Andreas Schaad
Manajer Tottenham Jose Mourinho
Rep: Muhammad Ikhwanudin Red: Agung Sasongko

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pelatih Tottenham Hotspur, Jose Mourinho meminta wasit keempat pertandingan Paris Saint-Germain (PSG) melawan Istanbul Basaksehir, Sebastian Colţescu, untuk meminta maaf secara terbuka soal dugaan sikap rasisme saat kedua tim berlaga di Liga Champions, Rabu (9/12) dini hari WIB. 

Baca Juga

Pertandingan itu merupakan partai penentuan bagi PSG untuk memantapkan diri lolos ke babak 16 besar jika mampu mengalahkan Basaksehir. Terlebih lagi, dua bintang mereka, Neymar dan Kylian Mbappe turun langsung ke lapangan. 

Akan tetapi saat laga baru berjalan 13 menit, sesuatu terjadi di pinggir lapangan. Asisten pelatih Basaksehir, Pierre Webo diusir wasit dengan kartu merah karena dianggap terlalu keras melancarkan protes. Namun, akar permasalahannya lebih dari sekadar kartu merah. 

Dalam tayangan ulang yang diulas Get French News Football, wasit laga tersebut, Ovidiu Haţegan, bertanya kepada wasit keempat pertandingan, Sebastian Colţescu, tentang siapa yang mesti diberi kartu merah setelah mendengar laporan protes. 

Colţescu disebut mengatakan kata 'negro' yang merujuk ke arah Webo. Seluruh pemain akhirnya memutuskan untuk tidak meneruskan pertandingan saat itu.

"Ini adalah situasi yang menyedihkan. Setiap bentuk rasisme harus dilawan. Saya sedih karena kita tidak menginginkannya ada di dalam sepakbola," kata Mourinho seperti dilansir Football London, Rabu (9/12).

"Untuk wasit keempat, hanya dia yang bisa membuat keadaan membaik. Dia melakukan kesalahan yang tidak bisa diterima dan harus meminta maaf secara terbuka," ujarnya. 

Mourinho meminta seluruh praktisi sepakbola untuk turut melawan segala bentuk rasisme. Ia berharap insiden serupa tidak akan terjadi lagi di manapun. "Laga itu mungkin jadi ikon karena sebuah pertandingan Liga Champions terhenti. Semoga tidak terjadi lagi," ucapnya. 

 
Berita Terpopuler