CCTV Tol Jakarta-Cikampek Rusak, Ini Penjelasan Jasa Marga

Jasa Marga menyatakan CCTV Tol Jakarta-Cikampek sempat rusak

Republika/Zainur mahsir ramadhan
Lokasi kejadian diduga adanya penyerangan antara pihak HRS dan OTK, di jalur tol Jakarta-Cikampek Km 50. Kondisi terpantau normal tanpa ada kerusakan.
Rep: Haura Hafizhah Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Corporate Communication & Community Development Group Head Jasa Marga Dwimawan Heru menanggapi terkait rekaman closed circuit television (CCTV) Tol Jakarta-Cikampek pada KM 50 yang sempat tidak bisa diakses melalui Mobile CCTV Jasamarga. 

Baca Juga

Menurutnya, beberapa CCTV di wilayah Jalan Tol Jakarta-Cikampek saat itu sedang dilakukan perbaikan. "Ya sempat tidak bisa diakses karena putusnya kabel fiber optic pada wilayah ruas antara Karawang Barat sampai Cikampek. Maka, dilakukan perbaikan," katanya saat dihubungi Republika.co.id, Senin (7/12). 

Berdasarkan pantauan Republika.co.id pada pukul 19.53 WIB, di Mobile CCTV Jasamarga, rekaman CCTV Gerbang Tol Cikampek Utama 1, Gerbang Tol Cikampek Utama 2, KM 49 sampai Gerbang Tol Cikampek saat ini dapat kembali diakses video CCTVnya. 

Padahal sebelumnya, pada pukul 15.21 WIB rekaman CCTV di sekitar KM 49 sampai Gerbang Tol Cikampek tidak bisa diakses. Lalu, saat ini di tol Cikampek pada KM 1, KM 4 dan KM 9 rekaman CCTV nya tidak bisa diakses dan tertulis "Maintenance". 

Sebelumnya diketahui, Petugas Polda Metro Jaya menembak enam pengikut Habib Rizieq Shihab (HRS) lantaran melakukan penyerangan terhadap petugas yang sedang melakukan penyelidikan. 

"Terhadap kelompok MRS yang melakukan penyerangan kepada anggota dilakukan tindakan tegas dan meninggal dunia sebanyak enam orang," kata Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Fadil Imran, di Polda Metro Jaya, Senin. 

Fadil menjelaskan, kejadian itu terjadi pada Senin dini hari sekitar pukul 00.30 WIB di Jalan Tol Jakarta-Cikampek KM 50. Kejadian berawal saat petugas menyelidiki informasi soal pengerahan massa saat dilakukan pemeriksaan terhadap MRS di Mapolda Metro Jaya. 

Ketika anggota Polda Metro Jaya mengikuti kendaraan yang diduga adalah pengikut MRS, kendaraan petugas dipepet, lalu kemudian diserang dengan menggunakan senjata api dan senjata tajam," tambahnya.  

 
Berita Terpopuler