Top 5 News: HRS Dikabarkan Positif Covid, Viral Azan Jihad

Eggi Sudjana diperiksa sebagai tersangka kasus makar.

AP/STR
Beredar surat hasil swab tes Habib Rizieq Shihab yang menyatakan positif Covid-19. Kabar tersebut dibantah FPI.
Red: Karta Raharja Ucu

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di dunia maya beredar surat hasil test swab dari Habib Rizieq Shihab. Dalam surat itu HRS dinyatakan positif terjangkit Covid-19. Namun, kabar tersebut buru-buru dibantah FPI yang menyatakan sebagai berita hoaks.

Kabar itu pun mendapatkan banyak reaksi dan komentar, termasuk dari Wali Kota Bogor Bima Arya. Bahkan komentar Bima terkait beredarnya surat test swab HRS menempati posisi pertama top 5 news di Republika.co.id, Selasa (2/12).

Berikut lima berita terpopuler selama 24 pada Selasa, 2 Desember 2020 di Republika.co.id.

1. Beredar Surat HRS Positif Covid-19, Ini Kata Bima

JAKARTA -- Telah beredar hasil tes usap Habib Rizieq Shihab (HRS) melalui pesan Whatsapp. Terlihat dari surat tersebut, HRS terpapar Covid-19. Tes usap dilakukan pada 27 November 2020 dan hasil dicetak pada 28 November.

Wakil Sekretaris Umum Front Pembela Islam (FPI), Aziz Yanuar mengaku tak bisa berkomentar terkait hasil tes usap HRS. “Saya tidak bisa memberi komentar lebih lanjut karena bukan kompetensi saya untuk menjawabnya,” kata Aziz saat dikonfirmasi, Selasa (1/12).

Untuk kondisi HRS, Aziz menyebut saat ini dalam keandaan baik dan sehat. Namun, dia mengaku tidak tahu keberadaan HRS.

Baca berita selengkapnya di sini.

2. Eggi Sudjana Terima Panggilan Pemeriksaan Sebagai Tersangka

JAKARTA -- Polda Metro Jaya mengagendakan pemeriksaan terhadap Eggi Sudjana sebagai tersangka kasus dugaan makar pada Kamis (3/12) besok. Eggi Sudjana mengatakan adanya surat panggilan dari Polda Metro Jaya kepada dirinya.

 

"Iya benar, saya menerima surat panggilan itu pukul 01.30 WIB, Selasa, 1 Desember 2020," kata Eggi saat dikonfirmasi, Selasa (1/12).

Ketua Serikat Pekerja Muslim Indonesia, Eggi Sudjana (kanan) - (ROL/Abdul Kodir)

Surat pemanggilan terhadap Eggi yang bernomor S.Pgl/1802/XII/2020/Ditreskrimum tersebut beredar lewat aplikasi pesan singkat. Surat tersebut ditanda tangani oleh Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Tubagus Ade Hidayat.

Baca berita selengkapnya di sini.

3. Pelaku Adzan Jihad Akhirnya Minta Maaf, Ini Pengakuannya

MAJALENGKA – Pelaku azan hayya alal jihad yang berasal dari Kabupaten Majalengka, telah menyampaikan permohonan maafnya. Azan itu sebelumnya viral di media sosial.

 

 

 

Ada tujuh orang warga Kabupaten Majalengka yang terekam dalam salah satu video azan hayya alal jihad yang viral. Pemkab Majalengka pun langsung bergerak cepat menyikapi viralnya video yang melibatkan warganya tersebut.

 

Bupati Majalengka, Karna Sobahi, langsung mengintruksikan camat Argapura untuk menyelidiki kebenaran video tersebut. Sejumlah langkah pun telah diambil untuk menyelesaikan persoalan itu.

 

‘’Ya, betul, dari laporan Pak Camat Argapura, salah satu video viral azan jihad itu salah satunya warga kami,’’ ujar Karna, melalui pesan singkatnya kepada wartawan, Rabu (2/12).

Baca berita selengkapnya di sini.

4. Beredar Surat HRS Positif Covid-19, MER-C Beri Tanggapan

JAKARTA -- Beredar hasil tes usap (swab test) atas nama Muhammad Rizieq Shihab melalui pesan Whatsapp maupun di media sosial (medsos). Di surat itu, Habib Rizieq Shihab (HRS) dinyatakan berstatus positif Covid-19. Tes usap dilakukan pada 27 November 2020 dan hasil dicetak pada 28 November.

Habib Rizieq Shihab (HRS). (Antara/Muhammad Iqbal)
 
Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) yang melaksanakan swab test terhadap HRS di Rumah Sakit (RS) Ummi, Kota Bogor pada Jumat (27/11), menepisnya. MER-C menegaskan, tidak pernah mengeluarkan surat yang beredar itu. Ketua Presidium MER-C, Sarbini Abdul Murad membenarkan jika surat hasil tes usap itu tidak bisa dipertanggung jawabkan.
 
“Yang pasti MER-C nggak pernah mengeluarkan surat itu. Karena setelah kita ambil, kita serahkan kepada yang bersangkutan (keluarga Habib Rizieq),” ujar Sarbini ketika dihubungi Republika, Rabu (2/11).
 

5. Audur Linda Sonjudottir Jadi Mualaf Saat di Indonesia

IHRAM.CO.ID --- Perempuan ini menemukan hidayah Islam di negara sejauh 12 ribu kilometer dari tanah tempat kelahiran nya. Audur Linda Sonjudottir, demikian namanya, lahir 22 tahun lalu di Mosfellsbaer, sebuah kota kecil di Islandia. Saat dirinya masih kecil, ibu kandungnya meninggal dunia. Ia pun dibesarkan ayah dan ibu tirinya sebagai pemeluk Kristen.

Linda mengenang, masa kecilnya diwarnai kebahagiaan. Ia dan kedua saudaranya saat itu cukup taat beribadah. Kebiasaan itu terbangun berkat didikan orang tuanya. Keluarganya selalu rutin pergi ke tempat upacara keagamaan setiap akhir pekan.

“Sejak kecil, saya termasuk orang yang taat beribadah. Setiap akhir pekan, kami selalu menyempatkan diri untuk hadir di tempat ibadah dan acara keagamaan tiap musim panas,” kata perempuan cantik ini kepada Republikabeberapa waktu lalu.  

Linda kecil mengenyam pendidikan dasar di kota tempat kelahirannya. Sejak itu, ia mulai tertarik pada berbagai bahan bacaan, termasuk litera tur yang mengarahkan orang agar tidak beragama. Ia ingat, saat berusia 12 tahun dirinya mulai mengeklaim sebagai seorang ateis.

Baca berita selengkapnya di sini.

BONUS 6. Ahok Ingin Terapkan Prinsip 3C China di Pertamina

JAKARTA -- Komisaris Utama Pertamina, Basuki Tjahja Purnama mengakui untuk bisa menggaet investor untuk masuk ke Indonesia perlu adanya daya tarik. Ada prinsip yang dipegang oleh orang China selama ini kata dia, yang bisa ditiru pemerintah, begitu juga Pertamina agar bisa berkembang lebih cepat.

 

Ahok, sapaan akrab Basuki menjelaskan 3C tersebut adalah Cuan, Chengli dan Cincay. Ia menjelaskan, cuan maksudnya adalah profit. Para investor pasti mencari profit yang masuk akal dalam mempertimbangkan apakah hendak berinvestasi atau tidak. Sedangkan, chengli maksudnya adalah fairness atau keterbukaan. Sedangkan cincay, maksudnya adalah kemudahan.

"Ada prinsip 3C yang biasanya orang china sebut. Cuan, Chengli dan Cincay. Ini merupakan prinsip semua investor untuk berinvestasi. Ini yang harusnya bisa kita jawab," ujar Ahok dalam diskusi Internasional Conference Oil and Gas, Rabu (2/12).

Baca berita selengkapnya di sini.

 
Berita Terpopuler