Ini Strategi PTPP Perbaiki Kinerja Hingga Akhir Tahun

PTPP akan cenderung menjalankan strategi yang defensif.

Istimewa
PTPP. PT PP Tbk (PTPP) menyiapkan sejumlah strategi untuk memperbaiki kinerja hingga akhir tahun 2020.
Rep: Retno Wulandhari Red: Fuji Pratiwi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT PP Tbk (PTPP) menyiapkan sejumlah strategi untuk memperbaiki kinerja hingga akhir tahun 2020. Di kuartal III lalu, perseroan  mengalami penurunan kinerja baik dari sisi pendapatan maupun laba bersih.

Baca Juga

Sekretaris Perusahaan PTPP, Yuyus Juarsa mengakui, pandemi Covid-19 masih menjadi tantangan yang cukup berdampak bagi perusahaan. Namun, perusahaan terus melakukan inovasi agar target 2020 ini tercapai. 

"Tentu saja perusahaan sudah mulai menginisiasi proyek-proyek baru ke depan yang berdampak besar pada kinerja perseroan di tahun-tahun berikutnya," kata Yuyus kepada Republika, Kamis (19/11). 

Dalam situasi pandemi saat ini, Yuyus mengatakan, PTPP akan cenderung menjalankan strategi yang defensif. Menurutnya, perusahaan akan fokus menyasar pasar yang memiliki kecukupan pendanaan. Ini bertujuan untuk menjaga arus kas perusahaan tetap sehat. 

Strategi lainnya yaitu mengurangi beberapa aset yang dimiliki atau divestasi. Untuk memperoleh pendanaan bagi investasi baru dan meningkatkan likuiditas, PTPP menargetkan untuk mendivestasikan empat aset.

Pertama yaitu Tol Pandaan Malang yang kepemilikan saham PTPP di dalamnya sebesar 35 persen. Perusahaan berencana mendivestasikan sahamnya dari aset tersebut sebesar 20 persen. Kemudian, PTPP akan mendivestasi sahamnya di Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi sebesar 15 persen. 

Selanjutnya, PTPP juga akan mengurangi kepemilikam sahamnya di Pelabuhan Kualatanjung sebesar 25 persen. Terakhir, perseroan akan mendivestasi kepemilikannya di Tol Cisumdawu sebesar 14 persen. 

"Perseroan melakukan merger atau likuidasi pada beberapa unit dan divisi untuk menjadi lebih ramping dan efektif," tambah Yuyus.

Untuk memperbaiki kinerja bisnis menjadi efektif dan high-suvival, PTPP akan melakukan efisiensi terhadap biaya-biaya usaha. Perseroan juga akan lebih selektif dalam mengeluarkan dana belanja atau capital expenditure (capex).

"Perusahaan saat ini lebih berfokus dalam menyelesaikan proyek investasi carry over dan selektif dalam pemilihan proyek investasi baru," ungkap Yuyus.

 

 
Berita Terpopuler