Menengok Masjid Agung Aljazair, Terbesar Ketiga di Dunia

Interior masjid bergaya Andalusia, didekorasi dengan kayu, marmer, dan pualam.

thenationalnews.com
Menengok Masjid Agung Aljazair, Terbesar Ketiga di Dunia. Masjid Agung Aljazair, juga dikenal sebagai Djamaa El Djazair, pada malam peresmiannya di ibu kota Aljazair.
Rep: Ratna Ajeng Tejomukti  Red: Ani Nursalikah

IHRAM.CO.ID, ALJIR -- Masjid Agung Aljazair terbesar ketiga di dunia dan terbesar di Afrika ini telah dibuka untuk sholat jamaah pertama kali. Masjid dibuka setelah 1,5 tahun masa pembangunan selesai.

Baca Juga

Dikenal secara lokal sebagai Djamaa El Djazair, bangunan modernis ini membentang seluas 27,75 hektare. Masjid ini menjadi masjid terbesar ketiga di dunia setelah Masjidil Haram di Makkah dan Masjid Nabawi di Madinah, Arab Saudi, situs paling suci umat Islam.

Interior masjid bergaya Andalusia, didekorasi dengan kayu, marmer, dan pualam. Masjid ini terdapat teks Alquran dalam kaligrafi Arab sepanjang enam kilometer bersama dengan sajadah berwarna biru kehijauan.

Pembangunan masjid ini bertujuan menjadi pusat teologi, budaya, dan penelitian yang penting. Selain itu kompleks tersebut memiliki perpustakaan yang dapat menampung jutaan buku. 

Dengan arsitektur geometris, bangunan ini juga memiliki menara tertinggi di dunia setinggi 267 meter dilengkapi dengan lift dan pemandangan yang menghadap ke ibu kota dan Teluk Algiers. Bangunan tertinggi sebelumnya adalah menara setinggi 210 meter di kota Casablanca, Maroko.

Menurut angka kementerian keuangan, pembangunan masjid ini menelan biaya lebih dari satu miliar dolar AS dari uang publik. Pekerjaan konstruksi masjid ini pun menghabiskan waktu selama tujuh tahun selesai pada April 2019, tiga tahun terlambat dari jadwal. Perusahaan yang bertanggung jawab adalah China State Construction Engineering (CSCEC), mendatangkan pekerja dari China.

Anggota asosiasi ulama cendekiawan Muslim Aljazair Kamel Chekkat mengatakan masjid ini menugaskan lima imam memimpin masjid dan lima muazin bertanggung jawab untuk melakukan adzan. Dia mengatakan masjid itu akan mengatur dan menyelaraskan fatwa dengan kehidupan Aljazair.

 

Sebuah studi multidisiplin dan kelompok penelitian akan memeriksa teks Alquran dan sejalan dengan waktu dan di atas segalanya, dengan sains. "Idenya adalah masjid agung ini akan menjadi tempat untuk memerangi semua jenis radikalisme, agama dan sekuler," kata Chekkat.

Presiden Abdelmadjid Tebboune diharapkan meresmikan masjid yang kapasitas maksimalnya 120 ribu jamaah pada acara pada Rabu (28/10), malam menjelang Maulid Nabi Muhammad. Tetapi, Perdana Menteri Abdelmadjid Djerad dan anggota pemerintah yang meresmikan aula menggantikan Tebboune, setelah presiden dirawat di rumah sakit dan kemudian terbang ke Jerman untuk perawatan di tengah ketakutan Covid-19.

Tebboune telah menjalani isolasi diri pada Sabtu setelah laporan dugaan kasus virus corona di antara para pembantunya. Tidak jelas berapa banyak orang yang diizinkan menghadiri sholat di tengah pandemi.

Tetapi para pengkritiknya mengatakan masjid itu adalah proyek kesombongan untuk mantan presiden Abdelaziz Bouteflika, yang dipaksa keluar pada April tahun lalu setelah protes jalanan massal terhadap pemerintahannya selama dua dekade. "Ada masjid di hampir setiap lingkungan," kata Said Benmehdi, warga Aljazair berusia tujuh puluhan, yang kedua anaknya menganggur.

Dia mengatakan dengan getir dia lebih suka negara membangun pabrik dan membiarkan orang muda bekerja. Sosiolog Belakhdar Mezouar mengatakan masjid itu tidak dibangun untuk masyarakat.

"Itu adalah karya seorang pria (Bouteflika) yang ingin bersaing dengan tetangganya Maroko, membuat namanya abadi dan meletakkan konstruksi ini di CV-nya, sehingga dia bisa masuk surga pada hari penghakiman," katanya, menambahkan pendapatnya dibagikan secara luas.

Nadir Djermoune, yang mengajar tata kota, mengkritik pilihan yang mencolok dari proyek-proyek besar seperti itu pada saat dia mengatakan Aljazair membutuhkan fasilitas kesehatan, pendidikan, olah raga, dan rekreasi baru. Masjid ini terisolasi dari kebutuhan riil kota dalam hal infrastruktur. Hal yang paling positif, kata dia, adalah konsep modernisnya, yang akan menjadi model untuk proyek arsitektur masa depan.

 

https://www.thenationalnews.com/world/mena/inside-algeria-s-1bn-mosque-the-third-largest-in-the-world-1.1101860

 
Berita Terpopuler