Kasus dari Screening di Bantul Belum Bisa Disebut Klaster

Tracing terhadap kasus dari institusi pendidikan ini masih terus dilakukan.

Pixabay
Ilustrasi Covid-19
Rep: Silvy Dian Setiawan Red: Andi Nur Aminah

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kasus yang terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Bantul mulai naik beberapa hari ini. Hasil screening terhadap institusi pendidikan di Bantul menyumbang kenaikan kasus ini.

Baca Juga

Juru Bicara Penanganan Covid-19 untuk DIY, Berty Murtiningsih mengatakan, kasus dari screening tersebut belum bisa dijadikan sebagai klaster penularan baru Covid-19. Tracing terhadap kasus dari institusi pendidikan ini masih terus dilakukan. "Belum, kalau klaster kan bila sudah beranak pinak, bukan karena jumlahnya. Dan ini masih dalam proses tracing, kita tunggu hasil tracing-nya," kata Berty kepada wartawan, Kamis (29/10).

Pada 29 Oktober 2020, dilaporkan sebanyak 68 kasus baru di Bantul. 64 kasus baru di antaranya merupakan screening dari beberapa institusi pendidikan di Bantul.

64 kasus ini didapatkan dari screening terhadap tiga institusi pendidikan di Kecamatan Sewon, Pleret dan Piyungan. Mulai naiknya kasus baru di Bantul beberapa hari ini dikarenakan Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul yang kembali memasifkan screening dan tracing Covid-19.

"Kami di Bantul untuk screening dan tracing masif di kelompok/komunitas populasi berisiko. Seperti kantor, pabrik, sekolah/tempat pendidikan dan para pelaku perjalanan adalah kegiatan prioritas," kata Juru Bicara Percepatan Penanganan Penularan Infeksi Covid-19 Bantul, Sri Wahyu Joko Santoso.

 

 

 

 
Berita Terpopuler