Tangerang tak Lagi Isolasi OTG di Hotel

Isolasi mandiri OTG difokuskan di Puskemas Kota Tangerang.

Republika/Mardiah
Ilustrasi Isolasi Mandiri. Pemerintah Kota Tangerang, Banten, sudah tak lagi menggunakan hotel Kyriad dan Rumah Perlindungan Sosial (RPS) di Neglasari sebagai tempat isolasi mandiri bagi pasien tanpa gejala.
Red: Indira Rezkisari

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Pemerintah Kota Tangerang, Banten, sudah tak lagi menggunakan hotel Kyriad dan Rumah Perlindungan Sosial (RPS) di Neglasari sebagai tempat isolasi mandiri bagi pasien tanpa gejala. Penurunan jumlah kasus Covid-19 selama periode Oktober menjadi alasannya.

"Hotel Kyriad dan RPS tidak lagi untuk merawat masyarakat positif Covid-19 yang tanpa gejala," terang Asisten Administrasi Umum Pemkot Tangerang Kiki Wibhawa dalam keterangannya, Sabtu (17/10).

Kiki mengatakan jumlah kasus warga yang terjangkit Covid-19 di Kota Tangerang terus mengalami penurunan cukup signifikan setiap hari. Kiki menjabarkan saat ini Pemerintah Kota Tangerang akan memanfaatkan sejumlah Puskesmas yang sebelumnya telah dipergunakan sebagai fasilitas isolasi mandiri bagi pasien Covid-19 dengan status tanpa gejala.

"Kita pergunakan Puskesmas Panbar, Jurumudi Baru dan Puskesmas Gembor. Karena kasusnya turun, jadi Puskesmas yang ada dirasa cukup untuk fasilitas isolasi. Penghentian pemanfaatan hotel Kyriad dan RPS sebagai fasilitas isolasi rencananya mulai Senin, 19 Oktober 2020," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang Liza Puspadewi menambahkan data per tanggal 15 Oktober 2020 yang dihimpun oleh Dinkes setempat menunjukkan terdapat 1.919 kasus terkonfimasi Covid-19 di kota itu. "Untuk yang sembuh 1.637 orang, dirawat 221 orang dan meninggal 61 orang," tuturnya.

Sebelumnya, Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah mengatakan ketersediaan ruang isolasi mandiri yang memadai bagi pasien Covid-19 tanpa gejala dapat mendukung percepatan pemulihan. “Keberadaan lokasi-lokasi isolasi mandiri yang disediakan Pemkot Tangerang semoga menjadi salah satu solusi untuk mengurangi potensi penularan, terlebih mengurangi angka penularan pada klaster keluarga,” kata Wali Kota Arief.

Baca Juga

 
Berita Terpopuler