Seorang Guru di Prancis Dipenggal

Jaksa Prancis meluncurkan penyelidikan antiteror.

AP/Michel Euler
Seorang Guru di Prancis Dipenggal. Petugas polisi Prancis berdiri di luar sebuah sekolah menengah setelah seorang guru sejarah yang membuka diskusi dengan siswa tentang karikatur Nabi Muhammad SAW dipenggal, Jumat, 16 Oktober 2020 di Conflans-Sainte-Honorine, utara Paris. Polisi telah menembak mati tersangka pembunuh. Guru itu menerima ancaman setelah membuka diskusi untuk berdebat tentang karikatur sekitar 10 hari yang lalu, kata pejabat polisi itu kepada The Associated Press.
Rep: Imas Damayanti Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS – Seorang guru diserang dan dipenggal  oleh orang tidak dikenal di Conflans Sainte-Honorine, barat laut Paris, Jumat (16/10). Korban diduga dibunuh sekitar pukul 17.000 waktu setempat.

Baca Juga

Dilansir di DW, Sabtu (17/10), Polisi Prancis akhirnya menembak mati seorang pria setelah diduga mengancam petugas. Petugas dipanggil ke area tersebut setelah ada laporan dari seorang pria mencurigakan yang berkeliaran di dekat sekolah korban. 

Mereka menemukan korban tewas dan melihat tersangka pelaku di dekatnya. Sebanyak empat orang, termasuk seorang anak di bawah umur, ditahan atas insiden tersebut, menurut sumber pengadilan. 

Presiden Prancis Emmanuel Macron menggambarkan insiden itu sebagai serangan teror Islam dan mendesak bangsanya bersatu menghalau kekerasan itu. Dia mengatakan korban dibunuh karena dia seorang guru yang mengajarkan kebebasan berekspresi.

"Seluruh negara berdiri di belakang guru-gurunya. Teroris tidak akan memecah belah Prancis, obskurantisme tidak akan menang," kata Macron setelah mengunjungi tempat kejadian.

Polisi sebelumnya mengatakan kepada wartawan, korban adalah seorang guru sekolah menengah yang baru-baru ini mengadakan kelas tentang kebebasan berbicara. Dia menunjukkan karikatur Nabi Muhammad dalam kelasnya tersebut.

 

 

 

Petugas polisi mengatakan kepada Associated Press korban telah menerima ancaman setelah membuka diskusi untuk berdebat tentang karikatur sekitar 10 hari yang lalu. Seorang pejabat mengatakan kepada kantor berita itu orang tua siswa telah mengajukan pengaduan terhadap guru tersebut.

Jaksa anti-teror Prancis mengatakan mereka memperlakukan insiden itu sebagai pembunuhan yang terkait dengan organisasi teroris dan terkait dengan hubungan kriminal dengan teroris.

Menteri Dalam Negeri Gerald Darmanin mempersingkat perjalanannya ke Maroko dan kembali ke Paris. Dia kemudian mengumumkan telah membentuk pusat krisis untuk menangani serangan itu.

Wali kota setempat Eragny Thibault Humbert mengatakan serangan ini sangat luar biasa. "Perlu kecepatan petugas polisi untuk melumpuhkan tersangka," katanya.

Sebuah akun Twitter yang konon dioperasikan oleh si pembunuh memposting gambar pembunuhan yang mengerikan dan belum diverifikasi. Dalam akun itu ia mengaku bertanggung jawab atas serangan itu tak lama setelah insiden terjadi. Akun tersebut pun segera ditangguhkan.

 

Media lokal mengidentifikasi penyerang sebagai pria berusia 18 tahun asal Chechnya, mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya. Kantor berita Rusia TASS melaporkan, kedutaan Rusia di Paris kemudian meminta informasi tentang tersangka.

Menteri Pendidikan Prancis Jean-Michel Blanquer mengatakan di Twitter insiden itu akan memperkuat perjuangan melawan radikalisme. "Persatuan kami dan tekad kami adalah satu-satunya respons atas kengerian terorisme," ujarnya.

Presiden Majelis Nasional Richard Ferrand mengatakan di Twitter, pembunuhan seorang guru sejarah adalah serangan terhadap kebebasan berekspresi dan nilai-nilai negara. Prancis telah mengalami serentetan serangan mematikan dalam beberapa tahun terakhir, dengan lebih dari 250 orang tewas sejak 2015. 

Insiden terbaru terjadi hanya beberapa pekan setelah serangan pisau lainnya di bekas kantor surat kabar satir Charlie Hebdo, yang melukai dua orang. Pada 2015, beberapa anggota staf di Charlie Hebdo terbunuh setelah menerbitkan karikatur Nabi Muhammad. Majalah itu pun baru-baru ini menerbitkan karikatur Nabi Muhammad kembali.

 

https://www.dw.com/en/france-teacher-decapitated-in-gruesome-islamist-terror-attack-near-paris/a-55304870

 

 
Berita Terpopuler