Bulog Sumut Serap 40.000 Ton Beras Petani

Target pembelian beras petani Sumut tahun 2020 sebanyak 20.400 ton.

Antara/Nova Wahyudi
ilustrasi:inflasi - Pekerja memanggul karung berisi beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, Kamis (2/1/2020). Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi sepanjang tahun 2019 sebesar 2,72 persen, lebih rendah dibanding 2018 sebesar 3,13 persen atau yang terendah dalam sepuluh tahun terakhir.
Red: Muhammad Akbar

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN — Bulog Sumut sudah membeli beras petani dengan jumlah jauh lebih banyak dari yang ditargetkan atau mencapai 40 ribuan ton.

"Pembelian 40 ribuan ton itu sudah jauh lebih besar dari target sepanjang tahun 2020," ujar Pemimpin Wilayah Sumut, Perum Bulog, Arwakhudin Widiarso di Medan, Jumat (16/10).

Target pembelian beras petani Sumut tahun 2020 sebanyak 20.400 ton. Menurut dia, Bulog terus berupaya meningkatkan pembelian beras petani baik dengan kualitas medium maupun premium.

Meskipun, kata dia, saat ini Bulog sedang fokus pada pelayanan penyaluran beras bantuan sosial (bansos) dan harga beli yang tren tetap di atas harga pembelian pemerintah (HPP) yang sebesar Rp8.300 per kg.

Harga beras petani yang dibeli Bulog Sumut, katanya masih tetap di kisaran dan bahkan di atas Rp9.000 per kg.

"Harga beras di Sumut memang selalu lebih tinggi dari HPP karena masa panen padi terus berkepanjangan akibat waktu panen yang berbeda di sentra produksi," katanya.

Dengan bertambahnya pembelian, maka, ujar Arwakhudin Widiarso, stok beras Sunut semakin terjaga. Hingga akhir pekan ini, ada stok beras Bulog Sumut sebanyak 15.000 ton.

 
Berita Terpopuler