Israel Terima Dua Ribu Warga Ethiopia Yahudi

PM Israel Benjamin Netanyahu berkomitmen membawa orang Yahudi ke Israel

EPA
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berkomitmen membawa orang Yahudi ke Israel. Ilustrasi.
Rep: Dwina Agustin Red: Christiyaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, ADDIS ABABA - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan kepada mitranya dari Ethiopia bahwa memiliki niat untuk segera membawa lebih dari 2.000 orang Yahudi negara itu. Pengumuman itu datang setelah panggilan telepon dengan Perdana Menteri Ethiopia Abiy Ahmed pada Jumat (9/10).

Kantor Netanyahu mengatakan keputusan itu adalah salah satu dari komitmennya untuk melanjutkan aliyah atau proses membawa orang Yahudi ke Israel. "Sekitar 250 orang telah pergi ke Israel dalam setahun terakhir sampai Covid-19 datang. Sekarang perjalanan telah berhenti, tetapi para pejabat Israel melakukan wawancara daring," kata direktur program Komunitas Yahudi Ethiopia, Nigusie Alemu Eyasu.

Sekitar 13 ribu orang Yahudi Ethiopia berada di ibu kota, Addis Ababa, dan di Gondar. Kebanyakan dari mereka menunggu untuk dibawa ke Israel yang dianggap sebagi tanah air.

Sebagian besar Yahudi Ethiopia hidup dalam kondisi mengenaskan dan mengancam akan melakukan mogok makan jika tidak diizinkan melakukan perjalanan. Banyak yang mengatakan mereka memiliki anggota keluarga yang telah menetap di Israel.

Aktivis mengatakan pemerintah Israel pada 2015 berjanji untuk membawa sisa orang Yahudi Ethiopia ke Israel. Pada 1991, Ethiopia berada di tengah-tengah perang saudara, Israel melakukan Operasi Solomon, mengangkut sekitar 14.500 orang Yahudi Ethiopia dalam waktu kurang dari dua hari.

Orang Yahudi Ethiopia sering disebut di Ethiopia sebagai Falashas. Kata ini diterjemahkan menjadi "orang asing" atau "migran".

Baca Juga

 
Berita Terpopuler