Imunisasi Perlu Tetap Dilakukan Saat Pandemi

Ada sekitar 800.000 anak Indonesia yang belum lengkap imunisasi dasarnya.

ANTARA/Aloysius Jarot Nugroho
Petugas kesehatan menyuntikan vaksin kepada siswa saat kegiatan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) di SD Negeri 5 Salatiga, Jawa Tengah, Rabu (26/8/2020). Kegiatan penjaringan kesehatan dan bulan imunisasi anak sekolah yang dilakukan ke sejumlah sekolah dasar di Kota Salatiga tersebut bertujuan untuk meningkatkan daya kekebalan tubuh anak dari virus Campak Rubella.
Red: Dwi Murdaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru bicara pemerintah Reisa Broto Asmoro mendorong setiap orang tua untuk tetap memenuhi hak imunisasi dasar lengkap bagi anak. Menurut dia, imunisasi harus tetap dilakukan meskipun pandemi COVID-19 masih terjadi.

"Ada sekitar 800.000 anak Indonesia yang belum lengkap imunisasi dasarnya. Harus kita atasi masalah ini sebab imunisasi dasar lengkap merupakan hak anak-anak kita," ujar Reisa dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (5/10).

Reisa mengatakan di saat pandemi masih banyak orang tua takut mengajak anak ke rumah sakit atau posyandu karena banyaknya hoaks akan tertular COVID-19. Reisa menegaskan bahwa rumah sakit dan tempat kesehatan lain sudah diwajibkan menerapkan protokol kesehatan yang ketat dan tetap memberikan pelayanan selama pandemi.

"Kami tegaskan posyandu, rumah sakit, puskesmas, klinik telah diwajibkan menerapkan protokol kesehatan ketat dan tetap memberikan pelayanan selama pandemi," ujar Reisa.

Dia mengatakan agar tidak terjadi wabah penyakit lain maka orang tua harus tetap memenuhi imunisasi wajib anak dengan tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan.

Baca Juga

 
Berita Terpopuler