Top 5 News: PSBB DKI, Erdogan & Media Asing Soroti Jokowi

Media asing menyoroti Jokowi soal penanganan Covid-19 oleh Menteri Terawan.

AP/Burhan Ozbilici
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Presiden Indonesia Joko Widodo berjabat tangan saat upacara penyambutan di istana kepresidenan di Ankara, Turki, Kamis, (6/7).
Red: Karta Raharja Ucu

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- IDI menyoroti tingginya angka kasus Covid-19 di Jakarta, meskipun Pemprov DKI sudah menerapkan PSBB ketat. Komentar IDI yang menilai tingginya angka kasus Covid-19 itu menjadikan beritanya menempati posisi teratas dalam daftar berita terpopuler di Republika.co.id pada Rabu (23/9).

Selain berita IDI, kabar dari Erdogan yang mengritik Israel di Sidang PBB juga menyita perhatian pembaca. Sementara di dalam negeri, Presiden Jokowi menjadi sorotan media asing karena masih mempercayai jabatan menteri kesehatan kepada Terawan walaupun dalam menangani kasus Covid-19 dinilai amburadul.

Berikut top 5 news Republika.co.id pada Rabu, 23 September 2020 yang kami rangkum:

1. Jakarta PSBB Tapi Corona di Atas 1.000, IDI: Justru Bagus

JAKARTA -- Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menilai, Jakarta yang masih mengalami di atas 1.000 kasus baru meski telah menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB), merupakan hal yang baik. Pemprov DKI Jakarta selama melaksanakan PSBB juga banyak melakukan pengetesan spesimen kemudian segera mengetahui siapa yang terkonfirmasi positif dan segera dikarantina untuk memutus penularan virus corona SARS-CoV2 (Covid-19).

Ilustrasi Covid-19 - (Pixabay)

"Menurut saya bagus sih, karena tes di Jakarta banyak sedangkan provinsi lain tidak terlalu banyak. Karena tesnya banyak, sehingga yang ketemu (positif Covid-19) juga banyak," kata Ketua Satgas Covid-19 IDI Zubairi Djoerban saat dihubungi Republika, Selasa (22/9).

Artinya, dia menambahkan, PSBB tidak berarti kasus Covid-19 di ibu kota turun karena selama periode PSBB, pemerintah DKI Jakarta justru masif melakukan tes pada masyarakatnya. Ia menyebutkan, pemerintah Jakarta memeriksa 5.451 spesimen per hari atau sekitar 22 persen dari total pengetesan tingkat nasional.

Baca berita selengkapnya di sini.

2. Dikritik Erdogan, Dubes Israel Tinggalkan Ruang Sidang PBB

WASHINGTON -- Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan keluar dari ruang sidang Majelis Umum PBB saat video pidato Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan diputar. Dalam video itu, Erdogan mengecam dan mengkritik keras kebijakan penindasan Israel.

"Rakyat Palestina telah menentang kebijakan penindasan, kekerasan, dan intimidasi Israel selama lebih dari setengah abad," kata Erdogan dalam pidatonya, dikutip laman Anadolu Agency, Rabu (23/9).

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Presiden Indonesia Joko Widodo - (Presidency Press Service via AP, Pool)

Dia turut menyoroti kebijakan Israel di Yerusalem. "Tangan kotor yang mencapai privasi Yerusalem, tempat tempat suci tiga agama besar hidup berdampingan, terus meningkatkan kelancangannya," ujarnya.

Baca berita selengkapnya di sini.

3. Tempat Paling Berisiko yang Perlu Dihindari Selama Pandemi

JAKARTA -- Sebagian usaha sudah mulai kembali berjalan di masa pandemi. Akan tetapi, bukan berarti semua usaha yang kembali beroperasi aman untuk didatangi.

Ahli imunologi dan direktur National Institute of Allergy and Infectious Disease, Anthony Fauci MD, mengungkapkan, ada tiga jenis usaha yang paling berisiko menjadi tempat penyebaran Covid-19. Ketiga tempat usaha tersebut adalah gym, bar, dan restoran.

Ilustrasi Covid-19 - (Pixabay)

Pada 17 September 2020 lalu, Dr Fauci juga sempat menyatakan bahwa penutupan gym, bar, dan restoran membantu memperlambat penyebaran Covid-19 di Arizona, New York, dan Texas. Klaim ini juga didukung oleh bukti yang telah dilaporkan oleh Centers for Disease Control and Prevention (CDC).

Baca berita selengkapnya di sini.

4. Media Asing Soroti Jokowi yang Tetap Percaya Menkes Terawan

JAKARTA -- Tidak jelas bagi banyak masyarakat Indonesia mengapa Presiden Joko Widodo (Jokowi) tetap percaya kepada Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto, dokter militer yang pada awalnya berusaha untuk mengecilkan ancaman virus corona, dan sejak itu ia menghilang dalam upaya memerangi pandemi.

Hal ini semakin membingungkan, mengingat Kementerian Kesehatan (Kemenkes) adalah klaster terbesar bagi penyebaran Covid-19 di Ibu Kota dengan temuan 252 kasus pegawai positif, diikuti oleh Kementerian Perhubungan (175 kasus), Komisi Pemberantasan Korupsi (106 kasus)m dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (89 kasus), menurut data Pemprov DKI Jakarta.

Presiden Joko Widodo (kanan) berbincang dengan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto sebelum memimpin rapat kabinet terbatas di Kantor Presiden Jakarta, Kamis (21/11/2019). - (Antara/Wahyu Putro A)

Asia Times melaporkan, meskipun setidaknya 107 dokter dan 74 perawat telah meninggal karena Covid-19, infeksi yang terjadi di kantor Kemenkes di Kuningan, Jakarta Selatan, tampaknya menunjukkan pemerintah tidak mempraktikkan protokol kesehatan sebagaimana yang diberitakan.

Baca berita selengkapnya di sini.

5. 70 Persen Masker KN95 China tak Penuhi Standar Filtrasi

JAKARTA -- Seperti namanya, masker KN95 dimaksudkan untuk menyaring 95 persen partikel aerosol. Namun, organisasi keselamatan pasien nonprofit ECRI mengeluarkan peringatan bahaya tinggi terhadap masker ini. Sebuah analisis menemukan, 70 persen masker KN95 yang diimpor dari China tidak memenuhi standar filtrasi.

Masker (ilustrasi). - (www.freepik.com)

Kekurangan masker N95 memaksa rumah sakit mencari alternatif untuk melindungi petugas kesehatan yang merawat pasien Covid-19. Rumah sakit PUN ikut antre menunggu masker KN95. Rumah sakit AS membeli ratusan ribu masker KN95 yang diproduksi di China selama enam bulan terakhir.

“Kami menemukan banyak masker KN95 China yang tidak efektif melawan penyebaran Covid-19. Penggunaan masker yang tidak memenuhi standar AS, dapat menempatkan risiko infeksi pasien dan tenaga medis di garis depan,” ujar presiden dan Kepala Kantor Eksekutif ECRI, Dr Marcus Schabacker.

Baca berita selengkapnya di sini.

BONUS 6. GE Datangkan Turbin Gas Terbesar untuk Pembangkit Jawa-1

JAKARTA -- GE Gas Power mengumumkan kedatangan satu dari dua gas turbin 9HA.02, untuk dipasang pada proyek pembangkit listrik Jawa-1 PT Jawa Satu Power. Jawa Satu merupakan proyek pembangkit listrik bertenaga gas dengan turbin ganda (combined-cycle) yang berlokasi di Karawang, Jawa Barat, yang merupakan pembangkit combined cycle single shaft block terbesar di ASEAN.

Gas turbin GE dikirim langsung dari pabrik di Belfort, Prancis. Kedatangan turbin gas GE ini sesuai dengan target proyek Jawa-1 untuk memulai operasi komersial blok pertama pada akhir tahun 2021.

"Ini turbin gas terbesar dan paling efisien," ungkap Country Leader, GE Gas Power, George Djohan, kemarin.

Baca berita selengkapnya di sini.

 
Berita Terpopuler