Tiga Cara Meraih Ampunan Allah di Tahun Baru Hijriyah

Rahmat dan kemurahan hati Allah tidak terbatas.

Science Alert
Tiga Cara Meraih Ampunan Allah di Tahun Baru Hijriyah
Rep: Mabruroh Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tahun baru Hijriyah telah tiba. Ini merupakan momentum baru untuk memulai kembali dan menata kembali hari-hari dengan lebih baik dan mengisi lembaran baru dengan hal baik, termasuk untuk mendapatkan ampunan Allah SWT.

Baca Juga

Sepuluh hari terakhir di bulan Ramadhan atau 10 hari di bulan Dzulhijjah adalah hari-hari emas untuk memperoleh ampunan. Jika hari-hari tersebut terlewatkan, maka tidak perlu menunggu datangnya Ramadhan  tahun berikutnya. Ampunan Allah juga hadir di bulan Muharram.

Rahmat dan kemurahan hati Allah tidak terbatas. Banyak cara memperbaiki masa lalu dan banyak kesempatan menghapus semua dosa itu di bulan ini. 

Dilansir dari About Islam, Selasa (25/8), ada tiga hal yang dapat dilakukan untuk mendapatkan ampunan Allah. Tidak ada yang lebih baik dan murah hati selain Allah. Begitu banyak kesempatan dan ampunan yang Allah berikan untuk hambanya.

Bertaubat

Bertaubat merupakan cara utama memperoleh ampunan Allah. Taubat yang tulus adalah dengan mengakui segala kesalahan dan berjanji tidak mengulanginya.

"Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri! janganlah kamu putus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya, Allah mengampuni semua dosa. Sungguh, Dialah yang Maha Pengampun lagi Penyayang. Dan kembalilah kamu kepada Tuhanmu dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum datang azab menimpamu, kemudian kamu tidak dapat ditolong," (Az-Zumar ayat 53-54).

Selain itu, dengan bertaubat, maka perbuatan buruk dapat diubah menjadi perbuatan baik. Sebagaimana firman Allah SWT, "Kecuali orang-orang yang bertaubat dan beriman dan mengerjakan kebajikan; maka kejahatan mereka diganti Allah dengan kebaikan. Allah Maha Pengampun dan Penyayang," (Al-Furqan ayat 70)

Nabi Muhammad SAW bersabda sesungguhnya, Allah lebih senang dengan taubat hamba-Nya ketika dia bertaubat kepada-Nya daripada orang yang menunggang unta di padang gurun dan unta berhasil melarikan diri dengan semua bekal makanan dan airnya. Setelah kehilangan semua harapan (untuk mendapatkan unta kembali), dia pergi dan berbaring di bawah pohon tanpa harapan untuk menemukannya; ketika tiba-tiba dia menemukan unta itu berdiri di depannya. Dia memegang kendali dan kemudian keluar dari kegembiraan yang ekstrem berseru: 'Ya Allah, Kamu adalah hambaku dan aku adalah Tuhanmu.' Dia melakukan kesalahan ini karena sangat senang. " (Hadits Muslim).

 

Melakukan perbuatan baik

Dengan terus melakukan perbuatan baik maka dosa-dosa pun akan turut terhapus. Seperti dikisahkan oleh Ibn Mas`ud ra, bahwa suatu ketika seorang laki-laki mencium seorang perempuan (yang bukan mahromnya), kemudian ia datang kepada Nabi SAW dan menceritakan perkara tersebut. 

Kemudian turunlah, ayat: "Dan dirikanlah sholat di kedua tepi siang (pagi dan petang) dan menjelang malam. Sesungguhnya, perbuatan baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan buruk. Itu adalah peringatan bagi orang-orang yang ingat." (Hud ayat 114).

Lalu dalam sebuah riwayat Bukhari diceritakan, laki-laki tersebut kembali bertanya, apakah perintah tersebut hanya berlaku untuknya. Kemudian Rasulullah menjelaskan perintah tersebut diberikan kepada seluruh umatnya yang melakukan kesalahan yang sama sebagaimana dilakukan laki-laki itu.

Diriwayatkan oleh Abu Dzar, bahwa Nabi SAW bersabda, "Memiliki rasa takut kepada Allah di manapun engkau berada, dan ikutilah perbuatan buruk dengan perbuatan baik niscaya itu akan menghapusnya, dan berperilaku baik terhadap orang-orang. (At-Tirmidzi dan disahkan oleh Al-Albani)

Jangan abaikan perbuatan kecil

Mendapatkan pengampunan Allah sangat mudah apabila dilakukan sungguh-sungguh. Misalnya hadits Nabi yang menceritakan perbuatan kecil dari makhluknya yang ternyata menjadi sebuah penggugur dosa. Maka, Nabi menganjurkan agar selalu berbuat baik setiap hari. 

Contohnya, kisah seorang hamba yang mendapatkan ampunan karena mencabut duri, menyingkirkan batang pohon dari suatu jalan hanya karena agar tidak ada umat muslim yang terluka. Allah menerima perbuatan kecilnya tersebut dan karenanya ia mendapatkan surga.

Abu Hurairah kembali memberikan contoh perbuatan kecil yang menjadi penyebab ampunan Allah. Sebagaimana dikisahkan Nabi SAW, ada seekor anjing yang berputar mengelilingi sumur dan hampir mati kehausan.

Lalu datang seorang pelacur dari anak-anak Israel yang kebetulan melihat. Lantas ia melepaskan sepatunya dan mengambilkan air dan menuang ke sepatunya agar anjing tersebut dapat meminumnya. Dia mendapatkan ampunan Allah karena perbuatannya.

 

 
Berita Terpopuler