Harap-Harap Cemas Kombes Pusung Jadi Komandan Upacara Istana

Kombes Pusung mengaku tampil di hadapan Presiden Jokowi adalah ujian mental.

Republika/Iman Firmansyah
Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) mengibarkan bendera sang merah putih dalam acara upacara peringatan HUT RI.
Rep: Febryan A Red: Karta Raharja Ucu

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kombes Pol Christ Reinhard Pusung merasa yakin bakal ditunjuk sebagai Komandan Upacara Peringatan HUT Ke-75 RI di Istana Negara pada Senin (17/8). Terakhir kali anggota Polri ditunjuk sebagai Komandan Upacara pagi terjadi pada 2016.

"Saya pribadi sudah siap. Tanpa mendahului kehendak tuhan, saya yakin mungkin mendapat kesempatan untuk bertugas di hari H," kata Pusung kepada Republika, Jumat (14/8).

Pria lulusan Akpol 1997 itu berharap ditunjuk sebagai komandan upacara pagi alias saat pengibaran bendera merah putih. Baginya, menjadi komandan upacara pagi lebih prestisius dibandingkan komandan upacara sore. Sebab, pagi hari bertepatan dengan detik-detik Proklamasi Indonesia.

Berdasarkan data yang dirangkum Republika, personil Polri ditunjuk sebagai komandan upacara pagi di Istana Negara terjadi pada 2006 dan 2016. Di antara periode waktu tersebut dan dalam tiga tahun terakhir, komandan upacara pagi berasal dari tiga matra TNI.

Tahun ini, Pusung merupakan satu dari empat kandidat yang tersisa. Tiga kandidat lainnya berasal dari TNI, yakni Kolonel Inf Muhammad Imam Gogor (Asops Paspampres), Kolonel Laut (P) Yudi Kuncoro (Kadis Nautika Pushidrosal), dan Kolonel Kal Eri Ahmad Harahap (Paban II/Duklog Slog Kogabwilhan I).

"Kita kan tinggal berempat, tentu sudah yang terbaik, lah, dari semua pilihan yang ada," kata Pusung yang dalam kesehariannya menjabat sebagai Kasatgaswil Densus 88 Anti Teror Polri.

Terdapat empat posisi yang akan diisi oleh empat kandidat tersebut, yakni Komandan Upacara pagi, cadangan Komandan Upacara pagi, Komandan Upacara sore, dan cadangan Komandan Upacara sore. Adapun penunjukan setiap posisi, kata Pusung, akan berlangsung setelah kegiatan gladi bersih, besok (15/8).

Proses panjang telah dilewati Pusung untuk bisa menjadi komandan upacara di Istana Negara. Seleksi tahap pertama berlangsung di satuan kerjanya, Dentasemen Khusus 88 Anti Teror Polri.

Ia lulus seleksi pertama dan dikirim ke Markas Besar Polri untuk mengikuti seleksi lanjutan. Ternyata, ia kembali unggul dibandingkan personel Polri dari satuan kerja lainnya.

Lantas, Pusung mengikuti seleksi tahap akhir di Garnisun Tetap I/Jakarta. Pusung pun lulus dan ditetapkan sebagai salah satu dari empat kandidat terakhir. Keempatnya lalu menjalani pelatihan intensif di Cibubur, Jakarta Timur, selama dua pekan terakhir.

Pusung mengatakan, selama proses seleksi, ujian yang dihadapi tak hanya fisik, tapi juga mental. Ujian mental paling kuat dirasakannya pada saat tampil di hadapan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, kemarin.

"Memang terasa beda rasanya tampil di depan Pak Jokowi langsung," kata mantan kapolres Minahasa itu.

Ujian mental itu, kata dia, juga bakal jadi penentu siapa yang akan menjabat sebagai Komandan Upacara pagi. "Semuanya kesiapan akan dilihat, baik dari segi teknis maupun mental," imbuh pria kelahiran Manado pada 21 Desember 1975 silam itu. Pusung sendiri mengaku sudah siap secara fisik maupun mental.

 
Berita Terpopuler