Mayoritas Kasus Covid-19 di Seoul Terkait Gereja Sarang Jeil

Korsel telah mengajukan tuntutan pemimpin Gereja Sarang Jeil terkait Covid-19

AP Photo/Lee Jin-man
Seorang warga melintas di Gyeongbok Palace di Seoul, Korea Selatan, Rabu (22/7).
Rep: Rizky Jaramaya Red: Nur Aini

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Korea Selatan (Korsel) melaporkan pada Ahad (16/8), sebanyak 279 kasus baru Covid-19, dan sebagian besar berada di ibu kota Seoul. Seoul mencatat 146 kasus baru, dan 107 di antaranya terkait dengan Gereja Sarang Jeil yang dipimpin oleh Jun Kwang-hoon. Pemimpin gereja tersebut dikenal kontroversial dan kerap mengkritik pemerintah secara blak-blakan.

Baca Juga

Kementerian Kesehatan akan mengajukan pengaduan terhadap Jun, dan menuduhnya melanggar aturan isolasi mandiri karena menghadiri rapat umum pada Sabtu (15/8). Selain itu, Jun dituding telah menghalangi penyelidikan pandemi virus corona karena tidak mengirimkan daftar anggota gereja, untuk keperluan pengujian dan penelusuran.

Lonjakan kasus virus corona mendorong pihak berwenang untuk kembali memberlakukan pembatasan sosial yang lebih ketat. Presiden Korsel, Moon Jae-in memperingatkan, pemerintah akan menerapkan tindakan tegas terhadap beberapa gereja yang tidak mau bekerja sama untuk mencegah pandemi virus corona.

"Perilaku mereka tak bisa dimaafkan karena mengancam kehidupan publik," kata Moon.

Sebelumnya pada Februari lalu, Gereja Shincheonji telah menjadi episentrum penyebaran virus korona. Sebanyak 36 persen kasus infeksi virus korona di Korsel berasal dari gereja tersebut. Pada 1 Agustus, otoritas Korsel menangkap pendiri Gereja Shincheonji, Lee Man-hee karena diduga menyembunyikan informasi penting untuk keperluan pelacakan. 

 
Berita Terpopuler