Alasan Pendistribusian Qurban tidak Merata

Qurban memiliki kompleksitas yang lebih tinggi.

ADENG BUSTOMI/Antara Foto
Alasan Pendistribusian Qurban tidak Merata
Rep: Imas Damayanti Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dengan potensi qurban yang tinggi, pendistribusian qurban nyatanya belum merata ke seluruh wilayah Indonesia. Terdapat beberapa faktor yang melatarbelakangi terjadinya penumpukan pendistribusian qurban di wilayah-wilayah tertentu.

Baca Juga

Sekretaris Jenderal Forum Zakat (FOZ) Nana Sudiana menyampaikan, jika dibandingkan dengan zakat, maka qurban merupakan hal yang memiliki kompleksitas yang lebih tinggi. Baik tiadanya legalitas panitia qurban hingga diperlukan upaya dari sisi biaya pendistribusian qurban.

“Karena qurban ini berbeda dengan zakat, maka pendistribusiannya memang cenderung di wilayah-wilayah tertentu," kata Nana saat dihubungi Republika.co.id, Jumat (17/7).

Adapun karakteristik qurban yang perlu dipahami adalah karena sifatnya yang diberikan dalam bentuk fisik (hewan atau daging qurban). Sedangkan, belum terlalu banyak masyarakat yang menggunakan medium uang dalam berqurban.

Untuk itu dia menjabarkan, penyaluran qurban pun hanya dapat menjangkau wilayah-wilayah di mana pequrbannya ada. Misalnya jika dibandingkan secara wilayah, jumlah pequrban di wilayah Papua dan Nusa Tenggara Timur (NTT) akan berbeda jauh dengan jumlah pequrban di wilayah Sumatra Barat (Sumbar).

“Maka di Sumbar karena pequrbannya banyak, pendistribusiannya juga masif di sana. Berbeda dengan yang di wilayah-wilayah di mana penduduk Muslimnya sedikit,” kata dia.

 

 
Berita Terpopuler