Mahasiswa UMM Membuat Face Shield untuk Relawan

Alat dan bahan pembuatan face shield karya mahasiswa UMM ini sangat sederhana.

dok. Humas UMM
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menciptakan inovasi Alat Pelindung Diri (APD) untuk para relawan.
Rep: Wilda Fizriyani Red: Yudha Manggala P Putra

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Koordinator Kelompok Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PPM) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) di Kalimantan Selatan Eddy Wibowo mencoba memberikan kontribusinya di tengah pandemi Covid-19. Kontribusi mahasiswa angkatan 2017 ini diberikan melalui pembuatan Alat Pelindung Diri (APD) berupa face shield atau pelindung wajah untuk para relawan Covid-19.

"Untuk alat dan bahan pembuatan face shield ini sangat sederhana, hanya membutuhkan busa, karet, plastik mica dan alat seperti gunting, lem tembak, serta penggaris dan cutter," katanya dalam keterangan pers yang diterima Republika, Selasa (16/6).

Menurut Eddy, proses pembuatan APD diawasi dan dibimbing oleh Dosen Pembimbing Lapangan Mohammad Jufri. Inovasi APD ini diharapkan dapat membantu relawan Covid-19 di Desa Pandulangan, Kalimantan Selatan. Para relawan bagaimanapun juga bertugas di garda depan menangani pencegahan kasus Covid-19.

Produksi APD ini juga dilatarbelakangi membantu perjuangan tenaga medis serta relawan Covid-19 di Indonesia dalam merawat pasien positif virus corona. Perjuangan ini terasa semakin terasa berat dengan kurangnya Alat Pelindung Diri (APD). Hal ini terutama ketersediaan APD penting seperti pelindung wajah atau face shield.

Di tengah merebaknya virus corona, alat pelindung wajah sangat disarankan untuk orang-orang yang kerap melakukan interaksi dengan masyarakat luas. Apalagi terhadap mereka yang bertugas memberikan layanan publik. Orang-orang yang aktivitasnya berkecimpung dengan banyak manusia juga perlu menggunakan pelindung muka, termasuk para relawan Covid-19.

Lonjakan jumlah pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Kalimantan Selatan (Kalsel) akhir-akhir ini meningkat tajam. Kalsel termasuk salah satu provinsi dengan penambahan pasien positif Covid-19 paling signifikan dalam sepekan terakhir.

Adapun total pasien positif Covid-19 di Kalimantan Selatan, sebanyak 2.123 orang, Selasa (16/6). Dari angka tersebut, 1.663 orang masih dalam perawatan, 323 orang sembuh dan 137 orang meninggal. Sementara jumlah Pasien dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 257 orang sedangkan Orang dalam Pemantauan (ODP) sekitar 870 jiwa.

 
Berita Terpopuler