Kasus Kejahatan Jalanan Meningkat Pasca Lebaran

Polri mengatakan angka kriminalitas meningkat pasca lebaran sebesar 16,16 persen.

Antara
Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan.
Rep: Haura Hafizhah Red: Bayu Hermawan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polri mengungkapkan terdapat kenaikan angka krimininalitas sebanyak 442 kasus atau sebesar 16,16 persen, sepekan pascalebaran atau Minggi ke-22. Jenis kejahatan yang mendominasi adalah kejahatan jalanan, sehingga masyarakat diminta tetap menjaga keamanan di sekitar lingkungan masing-masing.

Baca Juga

"Berdasarkan data kejahatan pada Minggu ke 21 dan Minggu ke 22 dapat disimpulkan bahwa kriminalitas pada Minggu Ke-22 naik 442 kasus atau sebesar 16,16 persen. Dengan perincian 2.735 kasus pada Minggu Ke-21 dan naik 3.177 kasus pada Minggu Ke-22," kata Kabag Penum Divisi Humas Polri, Kombes Ahmad Ramadhan saat virtual konferensi pers melalui akun Youtube, Rabu (3/6).

Kemudian, ia melanjutkan kejahatan yang sering dilakukan itu adalah kejahatan jalanan. Sehingga masyarakat harus tetap berhati-hati. "Masyarakat harus perhatikan lingkungan sekitar dan menjaga keamanan bersama dengan melaporkan segera ke kepolisian terdekat jika menemukan sesuatu yang mencurigakan atau mengancam kamtibmas," ujarnya.

Sebelumnya diketahui, Mabes Polri mengatakan terdapat kenaikan situasi tingkat gangguan serta ketertiban masyarakat (kamtibmas) menjelang Idul Fitri 2020. Kenaikan tersebut sebesar 7,04 persen atau sekitar 245 kasus. Jenis kejahatan yang mengalami peningkatan salah satunya perampokan. Masyarakat pun diimbau agar tetap waspada. 

"Ada kenaikan 7,04 persen atau sekitar 245 kasus. Jenis kejahatan yang mengalami peningkatan seperti perampokan, pencurian dengan kekerasan, penggelapan dan pemerkosaan," kata Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Polri Kombes Ahmad Ramadhan saat virtual konferensi pers melalui akun Youtube, pada 18 Mei lalu.

Namun, ia melanjutkan terdapat kejahatan jalanan, kejahatan siber, penculikan dan narkotika yang mengalami angka penurunan yang cukup signifikan. "Penurunannya yaitu antara 1 persen sampai 57 persen," ujarnya

 

 
Berita Terpopuler