AS Laporkan Kasus Kedua Virus Corona Picu Peradangan Anak

Selain radang, juga akibatkan sakit perut dan bengkak di kaki dan tangan.

EPA-EFE/JASON SZENES
Sejumlah orag berjalan dengan menjaga jarak sosial di lingkungan SOHO, New York, AS, Sabtu (11/4). Kota New York masih dianggap sebagai pusat penyebaran wabah koronavirus di Amerika Serikat dan meminta para orang-orang untuk tetap tinggal di rumah untuk menghentikan penyebaran virus sehingga dapat meminimalkan jumlah pasien COVID-19 yang membutuhkan pertolongan medis.
Rep: Lintar Satria Zulfikar Red: Bilal Ramadhan

REPUBLIKA.CO.ID, RICHMOND -- Departemen Kesehatan Negara Bagian Virginia, Amerika Serikat (AS), melaporkan kasus kedua peradangan pada anak yang dipicu virus corona. Kasus ini disampaikan di situs resmi Departemen Kesehatan Virginia pada Selasa (26/5).

Kasus Sindrom Peradangan Multisistem pada anak ini dilaporkan Fairfax Health District yang meliputi Fairfax County dan kota-kota Fairfax serta Gereja Falls. Departemen Kesehatan tidak menyampaikan detail lain, termasuk usia anak tersebut.

Pemerintah setempat mengonfirmasi kasus pertama di distrik tersebut pekan lalu. Mereka mengatakan, anak kasus pertama sedang dalam masa pemulihan di rumah.

Umumnya, Covid-19 tidak menimbulkan gejala yang parah pada anak-anak. Petugas kesehatan memperingatkan baru-baru ini muncul kasus peradangan yang disebabkan virus corona.

Pada 14 Mei lalu, Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit AS mengeluarkan penjelasan gejala Covid-19. Antara lain, demam, sakit perut yang tidak disebabkan diare, muntah-muntah, ruam, bibir pecah-pecah dan merah, lidah bergelombang dan bengkak di kaki serta tangan.

 
Berita Terpopuler