Baznas Bantu 3.000 Paket Beras untuk Warga Lebak

Paket beras dari Baznas ditujukan bagi warga terdampak Covid-19.

Antara/Yulius Satria Wijaya
Baznas Bantu 3.000 paket Beras untuk Warga Lebak. Foto ilustrasi.
Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Lebak menyalurkan bantuan untuk masyarakat Kabupaten Lebak sebanyak 3.000 paket beras akibat dampak pandemi Covid-19.

Baca Juga

"Kami berharap bantuan dari Baznas Pusat untuk meringankan beban ekonomi masyarakat yang terdampak penyebaran virus corona," kata Ketua Baznas Kabupaten Lebak KH Pupu Mahpudin, Senin (4/5).

Penyaluran bantuan paket beras dari Baznas tersebut sebagian sudah disalurkan kepada masyarakat agar mereka tidak terancam kerawanan pangan. Selama ini, dampak Covid-19 cukup dirasakan berbagai elemen masyarakat, termasuk ustadz yang sehari-hari mengajar mengaji.

Mereka sangat membutuhkan bantuan pangan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi keluarga. Bahkan, masyarakat diantaranya ada yang dirumahkan karena tempat pekerjaannya itu gulung tikar akibat pandemi Covid-19.

"Kami menyalurkan bantuan paket beras untuk warga yang terdampak penyebaran virus corona," katany.

Menurut dia, pembagian paket beras dari Baznas Pusat tersebut melibatkan pengurus Baznas Kabupaten Lebak juga Forum Silaturahim Pondok Pesantren (FSPP). Mereka menyalurkan bantuan beras tersebut untuk warga yang benar-benar terdampak Covid-19 yang kebanyakan dari keluarga miskin.

Meskipun kuota pembagian paket beras dari Baznas terbatas, namun ia berharap bantuan dari pemerintah segera disalurkan untuk meringankan beban ekonomi masyarakat. "Kami berharap pembagian paket beras itu agar tidak ada warga mengalami kerawanan pangan," katanya.

Eroh (55 tahun), warga Rangkong Desa Aweh Kabupaten Lebak merasa senang menerima paket beras sebanyak 10 Kg dari Baznas Pusat karena dapat meringankan beban ekonomi keluarga. "Kami sebagai warga miskin sangat kesulitan memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga, terlebih suaminya menganggur akibat dampak Covid-19," katanya.

 

 
Berita Terpopuler