Babel Punya Alat PCR, Erzaldi: Sehari Bisa 1.000 Tes Swab

PCR rencananya akan mulai dipakai Pemprov Babel Senin pekan depan.

Pemprov Babel
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) kini telah memiliki Polymerase Chain Reaction (PCR), alat tes swab corona virus disease (Covid-19).
Red: Budi Raharjo

REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALPINANG -- Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) kini telah memiliki Polymerase Chain Reaction (PCR), alat tes swab corona virus disease (Covid-19). Alat ini menjadi rebutan di seluruh dunia karena keakuratanya mengetahui hasil positif atau negatif Covid-19.

Keberadaan PCR tentu akan mempermudah Provinsi Babel untuk mengetahui hasil positif atau negatif covid-19 secara cepat. Gubernur Babel, Erzaldi Rosman Djohan, mengatakan PCR tiba di Babel pada Jum'at (17/4) malam sekitar pukul 23.00 WIB melalui Bandara Depati Amir Pangkalpinang.

"Alhamdullilah, alat-alat yang kita tunggu ini sudah tiba. PCR ini mampu menghasilkan 1.000 tes swab setiap hari, ini luar biasa," kata Erzaldi saat preskon di Klinik Kesehatan Provinsi Babel, Sabtu (18/4).

Menurut Erzaldi, alat PCR tersebut rencananya akan mulai di operasionalkan senin, lantaran saat ini alat-alat lab lengkap tersebut akan dipasang dan di instal terlebih dahulu. "Hari ini semua alat akan dipasang, kemudian di instal, dan Senin mulai dilakukan tes swab,"ujarnya.

Erzaldi menyebutkan untuk tahap pertama yang akan dites swab adalah Pasien Dalam Pengawasan (PDP), Orang Dalam Pantauan (PDP), dan Orang Tanpa Gejala (OTG). Selanjutnya, tahap dua adalah untuk orang-orang yang masuk ke Babel baik melalui udara maupun laut, kemudian untuk mereka yang dilacak kontak dengan pasien positif corona.

"Siapapun masuk Babel ini akan langsung kita swab. Nanti dari bandara ada kendaraan yang akan membawa para penumpang ke klinik kesehatan untuk di tes swab, begitu pula dengan yang masuk dari pelabuhan," ungkapnya.

Karena hasil swab bisa diketahui dalam hitungan jam, lanjut Erzaldi, mereka yang negatif akan bisa langsung pulang. Sedangkan yang positif akan diisolasi di wisma karantina yang sudah disiapkan.

"Bagi yang positif, akan kita tempatkan di wisma karantina, jika nanti tidak tertampung maka bisa di kabupaten/kota dimana pasien positif tersebut berasal khususnya di Babel," imbuh dia.

Selain alat PCR, menurut Erzaldi ada satu alat lagi untuk tes Covid-19 seperti rapid tes, tetapi hasilnya tidak diragukan keakuratanya. "Memang alat yang satunya ini sama seperti rapid test, tapi tingkat keakuratanya bisa dipercaya," ujarnya.

Diutarakanya, selain tim dokter, tes swab covid-19 di Babel ini melibatkan 40 tenaga medis bersertifikat yang sudah dilatih sehingga kemampuanya tidak diragukan lagi. "Nanti kita juga minta kabupaten/kota mengirim beberapa tenaga medis Puskesmas untuk dilatih, sehingga jumlah tenaga medis yang bertugas untuk mengambil swab ini bertambah," tuturnya.

Erzaldi menegaskan alat PCR yang ada saat ini merupakan sumbangan dari para mitra baik itu swasta maupun BUMN yang ada di Babel. "Alat ini kita beli bukan semata-mata dari APBN atau APBD melainkan sumbangan berbagai pihak baik BUMN maupun swasta dan masyarakat kecil yang peduli," ungkapnya.

Ia menambahkan, bagi masyarakat yang ingin tes Covid-19 dengan medote PCR ini dipersilahkan, hanya saja dikenakan biaya. "Kalau yang mandiri ini, masyarakat tidak mampu gratis, biayanya nanti akan disubsidi silang dari biaya yang dikeluarkan masyarakat mampu yang ikut tes," tukasnya.

Ia berharap dengan adanya alat PCR yang diusahakan ini, mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi masyarakat khususnya untuk mempercepat mengetahui Covid-19, sehingga tindakan penanganan akan cepat.

 
Berita Terpopuler