Mengenal Meningitis, Penyakit yang Diderita Glenn Fredly

Meningitis adalah peradangan selaput pelindung yang menutupi otak.

Republika/Iman Firmansyah
Penyanyi Glenn Fredly
Red: Karta Raharja Ucu

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyanyi Glenn Fredly meninggal dunia, Rabu (8/4) malam. Musisi yang akrab disapa Kakak Glenn itu meninggal dunia karena penyakit meningitis atau radang selaput otak. Lantas, apa yang dimaksud dengan penyakit meningitis?

Wakil Ketua Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional (ITAGI), Prof Dr dr Samsuridjal Dauji SpPD-KAI dan Ketua Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional, Dr dr Julitasari Sundoro menjelaskan, meningitis merupakan peradangan atau pembengkakan selaput pelindung yang menutupi otak dan sumsum tulang belakang. Pembengkakan biasanya disebabkan karena infeksi bakteri atau virus dari cairan yang mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang. Akan tetapi faktor lain seperti cedera, kanker, dan obat-obatan tertentu, dan jenis infeksi lain juga dapat menyebabkan meningitis.

Baca Juga

Perawatan meningitis berbeda satu dengan lainnya berbeda, sehingga penting untuk mengetahui secara spesifik penyebab dari penyakit meningitis. Meningitis dapat menyerang segala usia, tetapi yang paling sering diserang adalah orang dengan sistem kekebalan tubuh rendah. Penyakit ini akan menjadi serius jika tak ditangani dengan cepat dan bisa menyebabkan keracunan darah yang mengancam jiwa dan mengakibatkan kerusakan permanen pada otak atau saraf.

Penyanyi Glenn Fredly - (Republika/Prayogi)

1. Penyebab

Penyakit ini disebabkan oleh banyak hal semisal Meningokokus, Haemophilus Influenzae tipe B (HIB), dan TBC. Untuk penyakit Meningokokus, biasanya kuman dari udara masuk ke dalam tenggorokan, lalu ke darah, dan bisa mencapai otak sehingga mengakibatkan radang selaput otak. Penyakit ini dapat menyebabkan kematian dalam waktu 24-48 jam sejak gejala pertama muncul.

2. Gejala

Adapun gejala yang muncul dari penyakit ini adalah sakit kepala, deman, penurunan kesadaran, dan pada anak terdapat kaku pada leher. Meskipun lebih jarang ditemukan, meningitis bakteri lebih berbahaya dibanding meningitis virus. Infeksi yang menyebabkan penyakit ini dapat menyebar lewat bersin, batuk, berciuman, berbagi peralatan makan, dan berbagi sikat gigi.

Meningitis ditandai dengan beberapa gejala, seperti demam tinggi dengan suhu 38 derajat atau lebih, sakit kepala, terdapat ruam yang tidak pudar, leher kaku, tidak menyukai lampu terang, tak responsif atau mengantuk, dan kejang.

Gejala ini tak serta merta muncul secara berurutan. Selain itu, tidak semua pengidap penyakit meningitis mengalami seluruh gejala tersebut.

3. Sasaran Kelompok Usia

A. Anak-anak

Pada bayi berusia setahun, merupakan populasi yang paling rentan. Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sekitar 6-10 persen dari anak-anak berusia di bawah 12 bulan yang terkena penyakit ini bila tidak ditangani kemungkinan dapat meninggal dunia.

B. Remaja dan dewasa

Untuk kategori ini, faktor perubahan gaya hidup seperti merokok, bepergian, dan mengunjungi klub malam, menjadi penyebab tingginya angka resiko. Sebuah penelitian di Amerika Serikat (AS) menyebutkan, mereka yang terjangkit penyakit ini pada usia 15-24 tahun dapat berakibat fatal. Kelompok umur ini pula yang mempunyai kemungkinan lebih besar menjadi pembawa dan menularkan bakteri pada keluarga dan teman-teman.

C. Lanjut usia

Daya tahan tubuh menjadi faktor yang menyebabkan kelompok ini rentan terhadap Meningokokus.

Musisi Glenn Fredly.

4. Pencegahan

Vaksinasi. Biasanya vaksinasi ini diberikan pada usia beresiko seperti remaja dan orang-orang yang melakukan perjalanan ke daerah endemik. Selain itu, stamina perlu ditingkatkan seperti mengonsumsi makanan dan minuman serta suplemen.

5. Jenis Meningitis

A. Meningitis bakteri

Penderita meningitis bakteri biasanya perlu mendapatkan perawataan di rumah sakit selama beberapa waktu. Perawatan meningitis bakteri diberikan antibiotik langsung ke pembuluh darah, cairan diberikan langsung ke vena, dan oksigen lewat masker wajah. Penderita meningitis bakteri yang dirawat dengan cepat dapat sembuh total.

Walaupun, beberapa kasus mempunyai masalah serius jangka panjang, seperti gangguan pendengaran, kehilangan penglihatan, masalah konsentrasi, kejang berulang, masalah koordinasi, pergerakan, dan keseimbangan. Secara keseluruhan, 1 dari setiap 10 kasus meningitis bakteri berakibat fatal.

B. Meningitis virus

Meningitis virus cenderung membaik dengan sendirinya dalam waktu 7-10 hari dan dapat diobati tanpa perlu dirawat di rumah sakit. Perawatan meningitis virus dapat dilakukan dengan istirahat yang cukup, minum obat penghilang rasa sakit dan obat yang dapat meringankan gejala-gejalanya. Meningitis virus biasanya membaik dengan sendirinya dan jarang berjangka panjang.

 
Berita Terpopuler