Konsumsi LPG Rumah Tangga Meningkat

Banyak konsumen rumah tangga yang beralih ke LPG non subsidi.

Antara/Weli Ayu Rejeki
Pekerja menurunkan tabung gas LPG 3 kilogram di gudang distributor di Taktakan, Serang, Banten, Senin (9/3/2020).
Rep: Intan Pratiwi Red: Nidia Zuraya

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jelang tiga minggu masa pembatasan aktivitas di luar rumah, PT Pertamina (Persero) juga  menjamin ketersediaan pasokan serta memastikan kegiatan operasional penyaluran bahan bakar minyak (BBM) dan Liquified Petroleum Gas (LPG) berjalan baik dengan tetap memperhatikan protokol pencegahan Covid-19. VP Coorporate Communication Pertamina, Fajriyah Usman menjelaskan Pertamina juga memastikan ketersediaan LPG tetap memadai untuk mendukung aktivitas rumah tangga yang cenderung meningkat.

Pasokan LPG secara nasional saat ini berada di level 16 hari. Peningkatan konsumsi LPG terjadi di sektor LPG untuk rumah tangga.

LPG Subsidi 3 kg mengalami kenaikan konsumsi harian hampir 1 persen menjadi 22.117 metrik ton dari konsumsi normal sebesar 21.927 metrik ton. 

"Kami terus memonitor peningkatan kebutuhan LPG Subsidi 3 kg. Walaupun terdapat kuota yang telah diatur oleh regulator, namun penyesuaian dengan permintaan penambahan fakultatif dari masing-masing pemerintah daerah dapat diberikan di wilayah yang memang memerlukan. Sehingga masyarakat tidak perlu khawatir," tegas Fajriyah, Jumat (3/4).

Fajriyah menjelaskan banyak konsumen yang beralih ke LPG non subsidi khusus untuk rumah tangga seperti produk Bright Gas kemasan 12 kg dan 5,5 kg. Terbukti dari adanya peningkatan konsumsi hingga mencapai 9 persen dalam 3 minggu terakhir.

“Seluruh operasional perusahaan dari hulu, pengolahan hingga hilir tetap berjalan normal dengan pengaturan personil yang ketat sesuai dengan protokol pencegahan Covid-19. Dalam situasi darurat ini, kami akan tetap bekerja untuk memenuhi kebutuhan energi masyarakat dan mendukung kebijakan pemerintah untuk Stay Safe at Home,” pungkasnya.

Baca Juga

 
Berita Terpopuler