Pertumbuhan Ekonomi Diprediksi Kontraksi
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, skenario perlambatan, bahkan penurunan, pertumbuhan ekonomi pada tahun ini dikarenakan semua komponen Produk Domestik Bruto (PDB) mengalami tren serupa. Dari konsumsi rumah tangga yang selama ini menjadi penyokong ekonomi domestik hingga investasi diprediksi mengalami perlambatan maupun kontraksi.
Tren tersebut dikarenakan adanya tekanan ekonomi dari pandemi virus corona (Covid-19). Dampaknya semakin meluas, dari krisis kemanusiaan dan kesehatan, kini berpotensi mengganggu stabilitas ekonomi hingga sektor keuangan.
Sri menjelaskan, dalam skenario pemerintah dengan skala berat, konsumsi rumah tangga diperkirakan melambat menjadi 3,22 persen. Sedangkan, dalam skala sangat berat, komponen ini hanya mampu menyentuh pertumbuhan 1,60 persen. Angka ini di bawah nilai yang disampaikan dalam Undang-Undang APBN 2020, yaitu 5,0 persen.