IHSG Kembali Terkoreksi di Awal Pekan

Pada pukul 09.30, IHSG turun hingga 4,75 persen ke level 4.329,58

Republika/Prayogi
Karyawan mengamati layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. ilustrasi (Republika/Prayogi)
Rep: Retno Wulandhari Red: Nidia Zuraya

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali terkoreksi pada perdagangan awal pekan ini, Senin (30/3). Pada pukul 09.30, indeks turun hingga 4,75 persen ke level 4.329,58 dari penutupan sebelumnya di level 4.545,57.

Analis riset Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christopher, mengatakan pergerakan IHSG akan mendapat pengaruh dari stimulus bank sentral Amerika Serikat (AS).

The Fed memberikan stimulus sebesar dua triliun dolar AS untuk mengatasi dampak pandemi Covid-19 terhadap perekonomiannya. "Investor diperkirakan masih optimistis akan stimulus yang diberikan The Fed," kata Dennies, Senin (30/3).

Meski demikian, sentimen kekhawatiran terkait Covid-19 masih membayangi terutama dari dalam negeri. Dennies pun memperkirakan IHSG akan kembali mengalami koreksi pada hari ini.

Sementara itu menurut Direktur Riset dan Investasi Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus, sentimen lockdown akan menjadi perhatian pasar dalam negeri. Nico mengatakan pemerintah harus siap menopang khususnya masyarakat yang memiliki penghasilan harian jika lockdown diterapkan.

Nico menilai lockdown bisa menjadi pilihan yang tepat untuk mencegah bertambahnya korban Covid-19. Sebab, meningkatnya jumlah kasus dan korban jiwa juga akan menjadi perhatian pasar saat ini.

"Menurut kami, wabah tersebut harus bisa dikendalikan terlebih dahulu penyebarannya, barulah bisa mengeluarkan stimulus baik fiskal maupun moneter, sama seperti yang dilakukan oleh China," tutup Nico.

Baca Juga

 
Berita Terpopuler