Imbas Corona, Okupansi Hotel di Indramayu Anjlok

Tingkat hunian kamar saat ini menurun drastis.

Antara
Hunian Hotel(Antara)
Rep: Lilis Sri Handayani Red: Andi Nur Aminah

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Merebaknya wabah Covid-19 membuat para pelaku usaha perhotelan dan restoran mengalami dampaknya. Tak terkecuali bagi sejumlah hotel dan restoran di Kabupaten Indramayu, yang mulai lesu akibat sepi pelanggan. "Okupansi hotel drop setelah merebaknya Covid-19," ujar Ketua DPC Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Indramayu, Ellyawati Karno, Jumat (20/3).

Baca Juga

Menurut Ellyawati, tingkat hunian kamar saat ini menurun drastis. Terlebih dengan keluarnya kebijakan pemerintah mengenai masa tanggap darurat Corona. Dia mengatakan, sejumlah kegiatan yang sudah dijadwalkan, terpaksa batal atau ditunda sampai waktu yang belum ditentukan.

Tak hanya perhotelan, sektor industri kuliner juga merasakan imbas dari pendemi Covid-19. Meskipun konsumen via daring tetap ada, namun jumlahnya menurun hingga 20 persen.

Ellyawati mengungkapkan, untuk melindungi karyawan dan konsumen, pihaknya berupaya melakukan prosedur pencegahan Covid-19. Di antaranya, dengan menyediakan hand sanitizer, masker maupun penyemprotan cairan disinfektan di wilayah tertentu.

Ellyawati menambahkan, meski mendukung upaya pemerintah dalam penanggulangan Covid-19, namun dia meminta pemerintah untuk mengeluarkan kebijakan khusus. Seperti misalnya berupa penundaan, keringanan atau subsidi, bahkan penghapusan sejumlah beban dan kewajiban pelaku usaha, hingga situasi kembali normal.

Hal itu demi menyelamatkan dunia usaha perhotelan dan restoran, termasuk di Kabupaten Indramayu. "Kami tidak ingin ada PHK (pemutusan hubungan kerja) massal akibat anjloknya pendapatan perusahaan," tandas Ellyawati.

 
Berita Terpopuler